Tampilkan postingan dengan label Kabar Toko. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kabar Toko. Tampilkan semua postingan

Aturan Baru, Kirim Barang Harus Sertakan NPWP, Ada Pajak 1 %

Bea Cukai menerapkan untuk setiap pengiriman barang, masyarakat wajib menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) mulai awal bulan ini. Penyerataan NPWP ini, berdasarkan permintaan dari Kantor Pajak.

“Aturan orang pajak yang kami laksanakan. Atas permintaan orang itu (perpajakan,red),” kata Kabid BLKI Bea Cukai Batam Raden Evy Suhartantio, Rabu (16/8).


Kenapa BC yang terapkan? Alasan Bea Cukai menerapkan peraturan ini, kata Evy karena pihaknya yang berwenang untuk meminta dokumen tersebut. “Hanya kami yang punya akses hingga ke sana,” tuturnya.

Kepala KPP Pratama Batam Selatan, Gunung Herminto Siswantoro mengatakan bahwa setiap pengiriman barang keluar Batam, apapun bentuknya akan dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 1 persen.

“Hitunganya gini, PPN jasa pengiriman paket sama dengan 10% kali nilai yang ditagih atau sama dengan satu persen kali nilai barang yang dikeluarkan,” tuturnya.

Ia mengatakan ada aturan dan landasan hukum, atas penerapan hal tersebut. Dia menjelaskan tak hanya online shop saja yang dikenakan pajak 1 persen, tapi setiap pengiriman barang keluar dari Batam.

“Apapun itu, kena pajak 1 persen. Bisa tanpa harus lampirkan NPWP,” tuturnya.

Petugas BC yang tak ingin namanya disebutkan, mengatakan dalam waktu dekat akan ada sosialisasi terkait hal ini. “Nanti ada, tapi belum tahu waktunya,” tuturnya.

Sementara itu General Manager Operasional Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan pihaknya akan mengirimkan barang, bila sudah memenuhi berbagai persyaratan seperti dokumen dari bea cukai, membayar administrasi sesuai rute.

“Paling penting, bukan barang terlarang,” tuturnya.

Salah seorang pengusaha online shop, yang namanya tak ingin disebutkan mengatakan bahwa pada bulan ini saja dirinya pengiriman tersendat.

“Itu akibat adanya aturan melampirkan NPWP itu,” ucapnya.

Tapi beberapa hari belakangan ini, katanya sudah tak lagi ada penerapan seperti itu. Tapi, katanya ada salah satu jasa pengiriman yang masih meminta NPWP saat mengirim barang.

“Saya gak pakai yang itu, ada dua jasa pengiriman gak meminta NPWP,” ujarnya. (sumber batampos)

Tipe Konsumen Toko Online Yang Wajib Anda Tahu & Cara Melayaninya

Bisnis toko online saat ini sudah berkembang dengan pesat, karena dukungan dari jaringan internet yang sudah menjangkau pelosok. Berbagai produk di pasarkan dengan cara online, mulai dari kosmetik, baju, aksesoris sampai makanan.

Jaringan internet yang memadai dan didukung oleh modal yang relatif kecil membuat banyak orang tertarik untuk merintis bisnis toko online. Hal inilah yang menyebabkan persaingan antar online shop menjadi semakin ketat.


Sebagai pemilik toko online, ada beberapa hal sepele yang harus Anda perhatikan untuk menunjang kesuksesan online shop yang Anda kelola, yaitu memahami tipe-tipe konsumen toko online Anda. Banyak yang mencoba jualan online tapi pada bulan-bulan pertama sudah “down” karena tidak mengenal karakter calon pelanggannya.

Mengetahui lebih dalam tipe konsumen di dunia online dapat memberikan kesempatan untuk memetakan strategi bisnis seperti apa yang dapat Anda diterapkan. Dengan begitu, Anda dapat dengan sigap melayani keinginan pelanggan yang mempunyai karakter berbeda-beda.

Agar Anda bisa lebih mengenal tipe konsumen toko online, ada baiknya Anda membaca ulasan mengenai beberapa tipe konsumen toko online dibawah ini :

Tipe Konsumen Toko Online

1. Tipe Konsumen The Seeker
Konsumen online shop tipe ini biasanya mempunyai tujuan dan karakter yang berbeda-beda saat mengunjungi toko online. Kebanyakan konsumen tipe the seeker, mengunjungi toko online Anda untuk mencari produk-produk yang mereka butuhkan.

Biasanya konsumen tipe ini melakukan survey ke beberapa toko online untuk mencari mana toko online yang menjual dengan harga paling murah serta kualitas terbaik. Jika mereka sudah cocok dengan suatu produk, maka kemungkinan besar transaksi pembelian akan berhasil.

Untuk mendapatkan perhatian dan loyalitas dari tipe konsumen the seeker, yang perlu Anda lakukan ialah mengupayakan agar toko online Anda berada di urutan teratas daftar mesin pencarian (search engine).

Dengan begitu maka toko online Anda akan mudah ditemukan oleh calon konsumen. Jangan lupa untuk menetapkan harga produk secara kompetitif karena konsumen tipe the seeker biasanya sudah mengetahui kisaran harga rata-rata dari produk yang ingin dia beli.

2. Tipe Konsumen The Research
Hampir sama dengan tipe konsumen the seeker, tipe the research biasanya juga sudah melakukan perbandingan harga dan kualitas produk antara toko online yang satu dengan toko online yang lain.

Bedanya, tipe konsumen the research biasanya belum paham betul tentang spesifikasi produk yang sedang mereka cari. Tugas Anda sebagai seorang pemilik online shop adalah menjelaskan secara detail dan sabar tentang produk yang Anda jual. Karena tipe komsumen the researcher punya prinsip, mencari tahu di toko online akan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru.

Trik yang harus Anda perhatikan dalam merebut hati konsumen tipe the researcher yaitu memberikan pengetahuan baru secara detail tentang produk yang mereka inginkan.

Jangan sekali-sekali terkesan menggurui konsumen dan sok tahu, karena hal ini bisa membuat konsumen jengkel dan mengurungkan niat untuk berbelanja. Pengelompokan produk berdasarkan kategori sejenis juga akan membantu the researcher untuk mengenali dan memahami spesifikasi produk.

Baca Juga : Tips Olshop | Cara Memberikan Free Ongkir

3. Tipe Konsumen The Discount Lover
Konsumen tipe ini biasanya sangat senang sekali berburu diskon di toko online. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencari toko online yang sedang menawarkan diskon besar-besaran.

Strategi yang dapat Anda terapkan untuk mempertahankan konsumen tipe discount lover adalah dengan memberikan penawaran diskon dan promosi yang menarik. Misalnya promo “buy one get one” atau promo gratis ongkos kirim setiap pembelian dengan minimum order tertentu.

Secara kasat mata, tipe konsumen online yang satu ini adalah yang paling mudah ditarik perhatiannya. Namun sebenarnya, konsumen tipe ini justru tidak terlalu memberikan keuntungan yang relative besar dalam jangka waktu pendek, berbeda dengan tipe the seeker yang memang sedang mencari barang.

Namun keuntungan dari The Discount Lover lebih kepada jangka panjang agar usaha kita terus terlihat hidup. Karena biasanya tipe yang satu ini paling “berisik” saat berbelanja online.

Baca juga : Online Shop Anda Sepi ? Gunakan 5 Solusi Rahasia Ini

4. Tipe Konsumen The Window Shopper
Konsumen bertipe window shopper biasanya hanya sekedar iseng melihat-lihat toko online Anda tanpa tujuan untuk membeli suatu produk. Bisa juga mereka hanya sekedar mengisi waktu luang ketika sedang berselancar di internet.

Salah satu trik yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian window shopper adalah dengan membuat tampilan halaman utama online shop Anda semenarik mungkin.

Pemilihan warna-warna yang seru dan eye catching harus diperhatikan agar tidak meninggalkan kesan norak dan “rame”. Hal ini akan membuat orang tertarik berkunjung kembali ke toko online Anda.

Walaupun tak banyak dari mereka yang akhirnya melakukan transaksi pembelian, setidaknya pengunjung toko online yang bertambah akan membuat toko online Anda semakin populer.

Demikian uraian singkat mengenai tipe-tipe konsumen toko online. Walaupun “pembeli adalah raja” terdengar sebagai ungkapan yang klise dan ketinggalan zaman, namun ungkapan tersebut tetap harus dipraktekkan dalam berbisnis, baik bisnis real maupun bisnis online.

Ini Tarif Endorse Instagram Ayu Ting Ting

Sejak nama Ayu Ting Ting meroket, dia sering menawarkan produk-produk online shop melalui akun Instagram. Seperti diketahui, akun instagram Ayu Ting Ting, @ayutingting92 mempunyai jumlah follower Instagram yang mencapai 21 juta.

Pastinya mempunyai jutaan pengikut di sosmed tersebut dimanfaatkan oleh Ayu Ting Ting dalam berbisnis, salah satunya melalui endorse produk online shop atau toko online.


Bisa dilihat pada akun Instagramnya, dia sering kali memposting beberapa produk dari toko online dan menawarkan produk mereka. Sangat banyak toko online yang memakai jasa Ayu Ting Ting untuk mendukung endorse produk mereka karena follower Instagramnya mencapai puluhan juta.

Ternyata, biaya endorsement online shop di akun instagram Ayu Ting Ting tidaklah murah. Untuk mengunggah sebuah foto produk online shop, harga yang dibandrol terbilang sangat fantastis. Fee atau biayanya bisa mencapai 9 juta sampai 10 juta rupiah. Itu masih dalam bentuk foto, jika ingin video biaya lebih fantastis lagi yaitu 15 juta sampai 17 juta.

Bahkan untuk sebuah foto endorse Ayu dengan putrinya, Bilqis Khumairah Razak juga tidaklah murah. Biaya satu foto endorse Ayu Ting Ting dengan Bilqis dibanderol dengan harga 16 juta. Kalau untuk endorse putrinya saja (Bilqis) biayanya 6 juta.

Benar-benar harga yang fantastis kan untuk sebuah iklan endorsement?
Tidak hanya Ayu Ting Ting dan putrinya saja yang membuka bisnis endorse ini, kini Ibunya Ayu, Umi Kalsum pun juga membuka bisnis endorsement. Mau tahu biaya satu foto endorse di instagram ibunya juga tidaklah murah, yaitu 1 juta rupiah, sedangkan untuk video dibanderol 1,5 juta.

Pasar Glodok Pusat Elektronik, Babak Belur Dihajar Toko Online

Akhir-akhir ini banyak pusat grosir yang tepar melawan badai online shop, setelah kemarin ulasan Pasar Tanah Abang yang omsetnya turun drastis, sekarang Glodok Jakarta sebagai pusat elektronik mengalami hal serupa.

Pada tahun 90-an, Pasar Glodok menjadi pusat grosir aneka barang elektronik yang paling ramai di Indonesia. Semua jenis barang elektronik tersedia di Pasar Glodok yang lokasinya di Jakarta Barat tersebut, dari mulai elektronik model baru sampai rekondisi alias bekas.


Tapi tidak dengan saat ini, kondisi Pasar Glodok elektronik, semakin hari semakin sepi ditinggal pembeli. Salah seorang pemilik toko elektronik di Glodok, Andre mengatakan salah satu penyebab sepinya pembeli di Pasar Glodok karena maraknya trend belanja online. Itu sangat berpengaruh sekali, orang sekarang lebih senang beli secara online daripada datang langsung ke toko.

Dia mengungkapkan, para pedagang elektronik Glodok yang saat ini masih bertahan di lantai 3 hingga 5, rata-rata juga memiliki situs online atau menjualnya lewat situs e-commerce.

"Ini rata-rata yang masih buka toko juga punya online. Kalau tidak punya online, jual dengan menunggu di toko begini saja pasti enggak bisa bertahan, habis pasti. Lihat saja yang datang sepi sekali begini," ujar dia.

Andre yang menjual PlayStation dan kaset game console ini mengaku, porsi penjualan video game tersebut dari online bahkan lebih besar ketimbang yang dijual langsung dari toko, porsinya penjualan lewat online itu 60% uintuk offline itu 40%.

Sepi Pembeli, Toko Elektronik di Glodok Beralih Jadi 'Kantor'

Meski sepi pembeli, pedagang elektronik di Pasar Glodok, Jakarta Barat, masih memilih bertahan. Toko-toko yang terlihat sudah ditutup paling banyak ditemui di lantai atas mulai dari lantai 3 sampai lantai 5. Banyak pedagang yang masih memilih tetap membuka toko di pusat grosir tersebut lantaran toko tersebut juga berfungsi sebagai kantor.

Menurut pantauan team blog grosir kulakan, memang di Pasar Glodok banyak yang importir dan distributor besar. Ada yang punya toko elektronik di daerah lain, jadi di sini tetap buka sebagai kantor saja. Karena kalau buat jualan enggak mungkin, semakin hari semakin sepi.

Dengan kondisi pengunjung yang sangat sedikit, para pedagang menjadikan tokonya sebagai tempat administrasi, juga kantor dan pusat pelayanan purna jual (after sales) dari penjualan yang dilakukan secara online.

Wilayah Glodok sendiri selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Prion. 

Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur di sepanjang jalan di pinggiran Glodok sampai ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.

Waspada Penipuan Metode Baru di Bukalapak & Tokopedia

Di jaman serba modern seperti sekarang ini, Anda pastinya sudah sering belanja online. Ya, keberadaan toko online diakui atau tidak sangat membantu, karena pembelian produk yang kita inginkan bisa melalui handphone tanpa repot-repot datang ke toko.

Untuk Anda yang biasa belanja online pastinya sudah sangat familiar dengan langkah-langkah pembeliannya. Mulai dari pesan barang sampai pembayaran dan barang yang dipesan diterima. Kita tentu akan memilih membeli suatu barang di toko yang terpercaya dan rekomended.

Karena kasus penipuan dalam berbelanja online sering terjadi. Tapi jika menemukan barang bagus dengan harga murah siapa yang tidak tertarik? Namun harap waspada jika ada online shop yang menjual barang bagus dan harga di bawah pasaran.


Kejadian diatas adalah salah satu modus penipuan online. Terlebih saat Anda diminta memberikan kode OTP (One Time Password) kepada penipu. Ini adalah cara kerja si sindikat tersebut untuk mensiasati e-commerce.

Seperti yang diceritakan seorang netizen yang bernama Dianna Anastasia pada sebuah postingannya. Dalam ceritanya menghimbau kepada netter untuk lebih berhati-hati kalau melihat harga yang murah kebangetan atau beda jauh dengan harga pasaran saat hendak belanja online di situs E-commerce. Ia memperingatkan untuk hati-hati saat diminta memberitahu kode yang dikirim ke HP Anda.

Kode yang dimaksud yaitu Kode OTP (One Time Password) yang sama saja dengan meminta kata sandi akun kita sendiri. Orang yang memiliki kode ini bisa login ke akun Anda dan melakukan berbagai transaksi berpura-pura sebagai Anda.


Pada kasus yang dialami Dianna, dia akan membeli sebuah handphone di seller Hamsa Cell di salah satu sistus e-commerce ternama. Harga handphone yang ditawarkan 2,4 juta, padahal di pasaran masih 6 jutaan. Si seller berdalih itu adalah harga promo.

Selanjutnya dia lanjutkan ke pembayaran dan langsung transfer uang, namun beberapa jam kemudian, tiba-tiba ada SMS kode verifikasi login masuk ke ponselnya. Karena sudah menaruh curiga, ia pun memutuskan membatalkan pesanan HP tersebut.

Tidak lama, si penjual mengirimkan pesan WA dan meminta kode OTP, dengan alasan metode baru. Saat itu ia langsung sadar dan tidak mau memberikan kode tersebut. si penjual bahkan mengatakan orderan yang dibuatnya hanya PHP, padahal itu hanya trik penjual untuk memancing emosi pembeli.

Tujuannya, kode itu dipakai untuk login ke akun pembeli untuk mengkonfirmasi bahwa pesanan sudah di terima, jadi seolah pesanan itu sudah diterima pembeli dengan baik. Jika pembeli sudah konfirmasi, pihak e-commerce otomatis akan mencairkan uang ke rekening pelaku penipuan.

Jadi perlu diingat, jangan sekali-kali memberikan kode OTP/authentication code/kode verifiksi tersebut kepada siapapun apalagi orang yang tidak Anda kenal. Karena ini merupakan bagian dari modus penipuan. Silahkan share, agar orang terdekat Anda tidak menjadi korban penipu tersebut.

Pasar Tradisional Kota Kembang Bandung, Menjadi Jujugan Pedagang Online

Ingin kulakan sepatu dan tas murah? Datang saja ke Bandung di jalan Dalem Kaum. Di Pasar Kota Kembang Anda bisa mendapatkan barang bagus dengan harga grosir. Ahmad Fahlawi, salah pemilik toko di Pasar Kota Kembang mengatakan jika dulunya pasar ini terkenal sebagai pasar tradisional. Sekarang, sebutan itu sudah tidak berlaku lagi.

Sekarang sudah menjadi pasar online, karena pemilik toko online kulakan disini. Pedagang online sering mengambil barang di Pasar Kota Kembang karena harganya yang sangat murah dan tidak perlu berdesak-desakan di Pusat Grosir Tanah Abang.


Di antaranya tas wanita dijual mulai harga Rp 50.000 dan sepatu dijual dengan harga Rp 75.000. Untuk harga tas wanita yang dijual Rp 50.000, pedagang online menjualnya lagi dengan harga Rp 75.000 sampai Rp 125.000.

Saat pagi hari Pasar Kota Kembang memang tidak rame, tapi saat hari sudah sore pedagang online mulai berdatangan untuk mengambil pesanan. Menurut pantauan team blog grosir kulakan, pedagang online berdatangan dari satu toko ke toko lainnya untuk mendapatkan model Sepatu atau tas yang mereka jual secara online.

Di Pasar Kota Kembang sangat mudah mendapatkan produk bermerk terkenal. Jika berkunjung kesana jangan kaget kalau misalnya menemukan dompet bermerek Dolce&Gabbana, Gucci, Versace, atau tas branded lainnya. Tapi pastinya bukan produk original, melainkan barang KW. Harganya sangat murah sekali.

Ratusan lapak-lapak para penjual berderet mengapit jalanan selebar sekitar 1 meter. Menyusuri Pasar Kota Kembang panjangnya hanya seratusan meter lebih ini akan membuat mata “kalap” untuk belanja.

Sepatu merupakan produk yang paling dominan dijual di tempat ini, selain tas, aksesoris, kain dan kosmetik. Mungkin tak sekelas barang-barang bermerek dengan kualitas tinggi, tapi jangan salah, model-model sepatu maupun tas yang dipajang tak kalah fashionable dengan produk keluaran merek terkenal.

Pasar Kota Kembang buka jam 9:00 WIB dan tutup jam 20:00 WIB. Oh iya, pasar ini kalau orang Bandung menyebutnya “pasar kokom”. Lokasinya cukup strategis memudahkan Anda yang akan berbelanja di sini. Tapi akan sedikit sulit jika Anda membawa mobil pribadi, karena harus mencari tempat parkir yang aman dan sedikit jauh dari pasar.

Wanita Ini Punya Omzet Rp 400 Juta/Bulan Jualan Busana Muslim

Tren busana muslim untuk wanita seakan tak pernah ada habisnya, mulai dari abaya, gamis hingga pakaian kasual masih jadi primadona kaum hawa masa kini. Nina Septiana, melihat peluang itu. Dia mulai berkecimpung di dunia fashion sejak 5 tahun yang lalu, berawal dari hobi memang. Nina mulai memproduksi dan memasarkan sendiri dua label miliknya yaitu Saniyya dan Sharia.

Namun, awal tahun lalu, sang suami menanyakan, apakah ia ingin serius menggarap bisnis ini. Akhirnya pada Juni 2016, dia meluncurkan label Nina Nugroho. "Suami tanya, usaha ini mau diapakan, kalau masih bertahan di hobi sudahi saja, tidak usah serius, kalau usaha itu harus ada manfaat lebih, akhirnya saya pilih serius usaha ini," ungkap Nina.


Modal awal untuk label Nina Nugroho, adalah sekitar Rp 400 juta untuk ongkos produksi seperti bahan, penjahit, aksesori hingga finishing. Produksi pertama Nina Nugroho adalah pakaian, outer, abaya, rok, gamis dan pashmina. Nina menceritakan tak disangka, labelnya mendapatkan respons yang baik dari pembeli. Per 2016, omzet yang dibukukan oleh Nina Nugroho mencapai Rp 5 miliar setahun atau sekitar Rp 400 jutaan tiap bulan.

Memang, Nina gencar melakukan perkenalan ke banyak departemen store seperti Sogo dan Debenhams dan sejumlah pemilik butik. "Untuk masuk Debenhams itu minimum 100 pcs, lalu saya juga sering ikut pameran dan menyediakan 1000 piece pakaian," ujar Nina.

Nina menambahkan, selain itu saat ini para desainer biasanya memproduksi pakaian yang mencerminkan aktualisasi dirinya di jagat fashion. Namun Nina juga menerapkan, konsep desain yang tidak hanya siap pakai, namun mudah dipakai dan bisa digunakan oleh siapa saja.

Hingga separuh bulan Ramadan, dia sudah mencatatkan omzet penjualan sampai Rp 1 miliar. Ramadan kali ini Nina mengeluarkan produksi pakaian jenis casual yang didesain untuk kegiatan sehari-hari. Kemudian jenis signature untuk moment spesial seperti hari raya dan Office untuk wanita pekerja kantoran.

"Untuk Ramadan tahun ini, memang fokus ke tiga koleksi, tapi sampai hari ini masih banyak pembeli yang cari casual, untuk Signature biasanya satu minggu jelang lebaran baru dicari," kata Nina.

Untuk Ramadan tahun ini, Nina memproduksi 300 pcs Signature, sebanyak 2000 pcs untuk jenis casual dan 400 pcs untuk office. Harga yang ditawarkan oleh Nina Nugroho store mulai dari Rp 59.000 hingga Rp 1 juta.

Nina menceritakan, model casual biasanya paling banyak dicari oleh pembeli. Karena bahan yang digunakan sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia. Karena itu dia memproduksi lebih banyak dibandingkan jenis lain.
Baca Juga : Modal Awal Rp 500 Ribu, Kini Laba Bersih Rp 8 Juta per Bulan Dari Bisnis Kosmetik Online
Untuk model casual, pembali akan memadupadankan dengan pashmina. Selama Ramadan, Nina Nugroho memproduksi pashmina sebanyak 1.300 pcs. Nina Nugroho adalah label busana muslimah yang mengangkat konsep klasik modern, yaitu kombinasi cantik antara desain klasik yang timeless dengan simplicity yang menjadi ciri era modern. Source: detik.com

Tragis, Omzet Pedagang Pasar Tanah Abang Tergerus Penjual Online

Ramadan menjadi salah satu momen yang paling dinanti, khususnya oleh pedagang pakaian. Pasalnya dengan adanya budaya memakai baju dan pakaian baru saat hari raya Idul Fitri, para pedagang kerap menanti momen ini untuk dapat meraup keuntungan lebih besar, bahkan dua kali lipat lebih besar.

Namun tidak halnya pada Lebaran tahun ini, pasalnya pedagang baju di pasar grosir Tanah Abang mengeluhkan penurunan pendapatan mereka dibanding tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya, lantaran banyak masyarakat yang lebih memilih berbelanja baju secara online.


"Saya jualan sudah lama di Tanah Abang, tapi sejak tahun 2015 itu pendapatan pas Lebaran, enggak naik, ya tetap lah. Bahkan tahun lalu turun. Karena ya itu, orang sudah banyak yang beli macam online," kata Kusmiyati, salah satu pedagang baju muslim di pasar Tanah Abang Blok A.

Tak hanya itu, Kusmiyati juga mengeluhkan lantaran pedagang online menjual dengan harga yang lebih murah. Padahal, barang-barang yang diambil juga ada yang berasal dari Tanah Abang.

"Banyak yang beli di sini, tapi mereka jual lebih murah dari kita. Saya enggak tahu itu bagaimana cara nawarnya mereka di sini. Jadi orang pindah ke lain hati nya cepat. Apalagi sekarang orang pegang HP semua, pencet-pencet sebentar, barang sampai. Habis lah kita penjual toko. Kalau boleh jujur sih, untung kita tahun ini turun 20% lah," keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pedagang jilbab dan mukena di Pasar Tanah Abang los B Edi Setiono yang menerangkan pengunjung pasar Tanah Abang jika dilihat memang banyak. Namun jumlah barang yang mereka beli tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau sebelumnya sih ada yang beli sampai kodian, lusinan. Enggak tau sih buat dijual lagi atau gimana. Tapi kalau sekarang jarang. Ngakunya sih, mereka sudah beli online dengan harga grosiran," katanya.

Lebih lanjut Edi menambahkan, memang pedagang di pasar Tanah Abang sekarang sudah banyak yang memiliki akun media sosial untuk memasarkan barang dagangannya.

Namun, dirinya belum tertarik untuk mencoba. "Nanti aja lah. Saya masih optimis kok di toko begini. Ya kalau punya karyawan banyak sih enak, ada yang jaga toko, ada yang pegang HP buat layanin pembeli," ungkapnya.

Soal keuntungannya sendiri, Ia menerangkan belum menghitung untuk tahun ini, namun diprediksi bahwa pendapatannya turun 10-15% untuk tahun ini meskipun banyak yang bertandang ke tokonya. "Ya orang dateng mah dateng saja.

Tapi kan belum tentu beli. Kadang ada yang datang, nawar doang, ada yang nanya barang paling mahal, tapi belinya yang murah juga ada," pungkasnya.

Catat ! Ini Tanggal Operasional Pasar Tanah Abang Menjelang & Setelah Lebaran

Belum sempat berbelanja baju Lebaran di Tanah Abang, mungkin waktu Anda tidak akan lama lagi. Pasalnya menurut informasi dari petugas keamanan Pasar Tanah Abang, operasionalisasi terakhir Pasar Tanah Abang secara penuh, yakni dari pukul 08.00-17.00 WIB hanya akan berlangsung sampai H-2 Lebaran atau pada tanggal 23 Juni 2017.


Sementara itu jadwal operasional Pasar Tanah Abang pada H-1 Lebaran atau tanggal 24 Juni 2017 hanya akan berlangsung setengah hari, yakni dari pukul 08.00-13.00 WIB. H-1 buka setengah hari, dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang,

Sementara itu, aktivitas pasar grosir tanah abang akan berhenti beroperasi terhitung sejak 25 Juni 2016 sampai tanggal 2 Juli 2017.

Sedangkan aktivitas perbelanjaan Pasar Tanah Abang akan kembali dilanjutkan pada Senin, 3 Juli 2017. Jadwal tersebut berlaku untuk Pasar Blok A dan B Tanah Abang.

Hari Ini Jadi Puncaknya Borong Pakaian di Tanah Abang dan Thamrin City


Para pecinta belanja hari ini diprediksi menyerbu pusat perbelanjaan grosir Tanah Abang dan Thamrin City. Sebab, para pedagang rata-rata masih membuka tokonya hingga hari ini dan besok.

Tentunya bagi para pedagang yang ingin kulakan, sebaiknya jangan melewatkan kesempatan untuk memilih berbagai ragam pakaian dan perlengkapan Lebaran.

Sama seperti Thamrin City, pengunjung memadati pusat grosir busana muslim Tanah Abang, Jakarta. Para pembeli umumnya sudah memadati pusat grosir di pusat sejak pagi. Saking padatnya, para pengunjung di Tanah Abang sampai meluber ke Stasiun Tanah Abang.

Omzet Baju Muslim Anjlok


Penjualan pakaian muslim di dua sentra perdagangan tekstil, Pasar Tanah Abang dan Pasar Cipadu, turun lebih dari 50 persen. Kondisi ekonomi nasional yang lemah dan tingginya pengeluaran untuk keperluan tahun ajaran baru sekolah memicu penurunan omzet penjualan.

Di Pasar Cipadu, Tangerang, Ferdian (44), pedagang baju muslim, mengatakan, menjelang Lebaran 2016, dirinya masih mampu meraup omzet Rp 5 juta per hari. Namun, menjelang Lebaran 2017, Ferdian harus bersusah payah untuk mendapatkan omzet penjualan Rp 1 juta per hari.

Hal serupa juga dialami Riko (25), penjual kain dasar untuk pembuatan sejumlah busana muslim, seperti gamis, baju koko, kemeja, dan kerudung. Penjualannya mengalami penurunan hampir 50 persen. Biasanya, dalam satu hari Riko bisa menjual hingga 400 meter, kini hanya 100-200 meter.

Di Pasar Tanah Abang, Andre Riki (23), salah seorang pedagang pakaian muslim pria di Blok A, mengatakan, omzet saat jelang lebaran tahun ini turun drastis. Tahun lalu, ketika mau lebaran, dia bisa mendapat Rp 35 juta sampai Rp 40 juta sehari, kalau sekarang cuma Rp 20 juta-25 juta sehari.

Daya beli masyarakat terasa semakin turun. Mereka lebih sering mencari pakaian muslim yang harganya di bawah Rp 150.000 satu setel. Jumlah yang mereka beli juga berkurang, dari lebih dari dua setel, menjadi hanya satu setel.

Benda yang Paling Diburu di Online Shop Jelang Lebaran

Puasa ternyata tidak menjadi halangan seseorang untuk berbelanja. Terlebih lagi di zaman modern seperti sekarang ini, belanja semakin mudah dengan adanya belanja online. Trend belanja online semakin meningkat seiring dengan semakin dekatnya hari lebaran. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah transaksi di beberapa platform belanja online.

Berdasarkan data yang ada, kami melihat bahwa di bulan Ramadan tahun lalu pada istirahat makan siang antara pukul 12.00-14.00, sebagian besar konsumen lebih memilih belanja online daripada sekadar melihat-lihat media sosial.


Total di Ramadan tahun lalu beberapa marketplace mendapatkan kenaikan jumlah order 50 % lebih besar dibandingkan dengan bulan non-Ramadan, apalagi dengan adanya promo diskon ramadhan.

Tren transaksi belanja online di bulan Ramadan tahun lalu berasal dari penggunaan smartphone. Uniknya, pasca dana THR keluar, benda terbanyak dan terfavorit yang dibeli bukanlah handphone atau produk elektronik, melainkan baju muslim. Produk pakaian muslim jadi favorit yang diburu pada jam-jam tersebut. Gamis jadi yang terlaris di tahun lalu.

Bukan hanya busana muslim, perilaku konsumen belanja online juga terbilang unik dengan trend belanja perlengkapan dapur dan ruang makan. Di tahun lalu, konsumen banyak memburu pembelian blender. Data ini menunjukkan antusiasme konsumen untuk menyambut Lebaran dengan mempersiapkan minuman dan makanan yang lezat.

Platform belanja online kini tidak hanya menjual berbagai peralatan elektronik dan juga baju muslim. Sama seperti supermarket, portal belanja online juga menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari termasuk makanan dan kue kering.

Data penjualan di marketplace juga menunjukkan bahwa kini semakin banyak orang yang ingin memudahkan proses perburuan kue keringnya. Tahun lalu, penjualan kue kering yang jadi santapan wajib saat Lebaran juga meningkat. Diperkirakan tahun ini, kue kering juga akan kembali jadi favorit.