Tampilkan postingan dengan label Kisah Sukses. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Sukses. Tampilkan semua postingan

Butik Ivan Gunawan yang Serba Berkualitas

Ivan Gunawan dan busana adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pria yang mempunyai tinggi badan 185 cm ini memulai debut kariernya sebagai perancang busana. Kepiawaiannya dalam dunia desain dan fashion dapat dilihat di butik Ivan Gunawan yang didirikannya.

Butik Ivan Gunawan

model baju gamis ivan gunawan 2020 model baju ivan gunawan terbaru baju ivan gunawan online harga baju ivan gunawan termahal katalog mandjha ivan gunawan gamis zoya ivan gunawan terbaru bisnis ivan gunawan baju ivan gunawan cruella

Tentang Ivan Gunawan

Bungsu dari pasangan Bambang Cahyo Gunawan dan Erna Gunawan ini mengaku sangat peduli dengan penampilan. Ketertarikan Ivan Gunawan pada dunia rancang busana sudah tertanam sejak usia kanak-kanak. Ivan pun mengasahnya talentanya secara otodidak hingga tercapai keinginannya menjadi seorang desainer.

Pria yang bernama lengkap Ivan Gunawan Putra ini dilahirkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1981. Di dalam tubuhnya mengalir darah Jawa, Tionghoa, dan Belanda. Putra seorang diplomat ini dianugerahi oleh Tuhan talenta yang sangat luar biasa.

Selain tetap berpijak pada dunia fashion yang menjadi debut kariernya, Ivan Gunawan juga mengembangkan kariernya di dunia entertainment sebagai model, bintang iklan dan presenter acara TV.


Butik Ivan Gunawan

Desainer busana selalu identik dengan butik sebagai tempat untuk menampilkan hasil karyanya. Berdasarkan pengalamannya malang-melintang di peragaan busana dan merasa sudah cukup lama berada di bawah bayang-bayang nama besar pamannya, Adjie Notonegoro, Ivan Gunawan akhirnya membuka butik sendiri di kawasan Jakarta Selatan.

Jargon mahal yang menempel pada label harga di busana koleksi butik Ivan Gunawan ditepis Ivan dengan melebarkan sayap bisnis butiknya dan membuka Butik Ivan Gunawan.

Butik dengan harga ramah di kantong tersebut berlokasi di Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lt. LG Blok B nomor 29-32 Jakarta Pusat pada tanggal 4 Februari 2009.

Butik Ivan Gunawan


Butik yang dinamakan “Miss To Mom” itu mempunyai nilai filosofi yang cukup dalam. Jika diartikan menurut suku katanya, Miss berati nona, sedangkan Mom adalah ibu.

Jadi butik Ivan Gunawan ini memang difokuskan untuk pangsa pasar dari gadis ABG hingga ibu-ibu serta bersifat universal. Semua busana perempuan yang dirancang sendiri oleh Ivan Gunawan ini dijual secara grosir.

Alasan yang mendasari Ivan Gunawan melempar koleksinya ke pasar dengan harga murah semata-mata agar perputaran modalnya berlangsung dengan cepat. Koleksi busananya mulai dari busana muslimah, pakaian siap pakai dengan tren fashion, baju harian hingga baju pesta dengan ukuran dari XS hingga XXXL.

Penataan setiap detail ruangan dan furnitur butik Ivan Gunawan yang lain di Jalan H. Abdul Majid Dalam Nomor 5 Cipete Jakarta Selatan berdasarkan feng shui. Penandanya ialah adanya mangkuk porselen dengan 3 ekor kura-kura yang berenang.

Terdapat kolam mini dengan beberapa ekor ikan hias di depan butik Ivan Gunawan. Air menurut ilmu feng shui merupakan media penghimpun energi positif dan keberuntungan bagi penghuni tempat tersebut.

Ornamen-ornamen unik yang berasal dari berbagai daerah Indonesia semakin memperkaya suasana butik bernuansa elektrik tersebut. Namun lukisan gambar Ivan Gunawan yang dipajang di ruang tamu butik lah yang paling mencolok.

Ruang konsultasi merupakan ruangan yang menjadi favorit Ivan Gunawan diantara sembilan ruangan yang ada di butik. Pencahayaannya yang minim memberikan rasa nyaman pada Ivan saat menggambar. Ivan juga sering menempel sketsa di dinding di belakang meja, serta adanya lemari kaca untuk menyimpan kain.

Ada sebuah ruangan yang dikelilingi oleh cermin. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat fitting untuk model dan klien. Ruangan ini berada tepat di depan meja kerja Ivan Gunawan. Cermin yang menutupi dinding memberi kesan luas pada ruang kerja Ivan.

Mendengar nama Ivan Gunawan sudah pasti akan membuat kita tertuju kepada salah satu desainer yang sangat andal di Indonesia. Banyak karyanya yang sudah diakui oleh banyak selebritis negeri ini. 

Dengan demikian, karya yang dibuatnya selalu saja menimbulkan decak kagum dari banyak masyarakat. Hal itu karena memang busana karyanya merupakan karya yang terbaik yang pernah dia buat.

Kita tidak perlu meragukan kualitas yang dimiliki oleh desainer tersebut. Terlebih dengan beberapa macam busananya yang memiliki tematik. Kita bisa mengandalkan busana karyanya untuk berbagai event, seperti acara resmi atau pernikahan.

Untuk itu, meskipun harga yang diberikan cukup mahal, namun akan terbayar dari segi kualitasnya.

Demikian artikel butik Ivan Gunawan. Semoga bisa menjadi manfaat yang cukup besar bagi kita semua pecinta fashion.

Cara memulai Bisnis Distro Tanpa Modal Untung Besar

Cara Memulai Bisnis Distro buat berwirausaha di bidang penjualan pakaian kaos branded tapi ingin memulai bisnis distro tanpa modal. Apa yang anda sedang bayangkan ketika anda tidak punya uang banyak untuk modal?

Tidak perlu khawatir, anda tetap bisa ber bisnis kaos distro dengan cara DROPSHIP. Ini salah satu berbisnis yang paling mudah anda jalankan mesti anda tidak punya modal yang besar bahkan tanpa modal pun Anda tetap bisa mempunyai usaha distro.

Dengan cara dropshiping membuat Anda fokus ke strategi penjualan tidak perlu memikirkan soal model dan desain kaos. Ok, Sebelum anda mengenal memulai usaha distro silahkan membaca ulasan cara memulai bisnis distro berikut ini.


Cara Memulai Bisnis Distro Tanpa Modal

Kuasai Spesifikasi Produk
Bila Anda menjadi reseller di suatu pabrik distro anda tentu harus mengetahui lebih dalam spesifikasi kaos yang anda tawarkan sehingga bisnis kaos distro tanpa modal pun akan menui keuntungan yang sangat besar.

Memperdalam pengetahuan jenis kain yang digunakan pabrik kaos tersebut, mengingat anda hanyalah sebagai reseller bermodal katalog. Tidak harus menjadi ahlinya, tapi setidaknya anda bisa menjelaskan dari kualitas kaos distro yang hendak anda jual ke calon pembeli.

Komunikatif Dalam Menawarkan Barang
Penyapaian komunikasi yang sangat baik dengan dropshiper ini sangatlah penting untuk kemajuan dan pelayanan bisnis distro tanpa modal anda. Menjalin komunikasi lewat telepon group dll ke pada partner Anda, terutama menyangkut stok barang. Berikan respon yang cepat kepada reseller Anda sehingga pembeli setia Anda tidak kecewa.

Pelayanan Yang Bagus
Menjadi penjual yang fast respon mudah dihubungi, sangatlah penting untuk kesuksesan bisnis distro dengan pengunaan sarana komunikasi yang maksimal, sertakan aktif status di media sosial seperti facebook dan instagram dan lainnya.

Agar calon pembeli anda mudah mengubungi anda sehingga akan tercipta kepercayaan dan kesan yang positif sehingga menjadi pelangan setia anda tidak lari mencari penjual lain karena lambat merespon calon pembeli.

Pergunakanlah alat pembayaran yang mudah, cepat dan murah. Pantau perkembangan penjualan reseller anda bila ada kelulah dan tanggapi dengan baik beri support yang maksismal sehingga dia bisa promosi ke media sosial bisa jadi teman temannya merekomendasikan produk kaos distro ke anda.

Pabrik Kaos distro merupakan industri yang kaya akan ke kreatifannya. Perkembangannya sangatlah cepat setiap harinya. Tidak susah untuk Anda menjadi dropshipper yang jago di bisnis ini. Jangan sampai ketinggalan desain yang baru, selalu mengikuti yang lagi tren di kalangan anak mudah dan sampaikan ke partner anda tentu akan mampu menarik banyak konsumen. Berawal dari bisnis dropship kaos distro tanpa modal tapi mampu menjadikan bisnis ini menjanjikan dan kesuksesan anda.

Bisnis kaos distro tanpa modal dengan sistem dposhiper sangatlah cocok bagi anda yang ingin memiliki usaha tapi tidak memiliki banyak modal. Bila seperti ini anda tinggal menghubungi supplier grosir kaos distro yang telah dipesan oleh konsumen.

Sudah saatnya anda sejak dini memulai bisnis distro, karena bisnis distro itu sendiri tidak lah sesusah yang anda bayangkan, Semoga informasi Cara Memulai Bisnis Distro Tanpa Modal Untung Besar, bermanfaat dan memotivasi untuk jadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Kupas Habis Bisnis Toko Kelontong

Kalau Anda masih kebingungan mencari usaha sampingan, coba deh buka toko kelontong. Ternyata usaha yang sering dipandang sebelah mata ini bisa menjadi alternatif sumber penghasilan bagi Anda sekeluarga. Apalagi untuk memulai usaha toko tidak membutuhkan modal besar dan keahlian khusus.

Tentunya Anda tidak asing lagi dengan toko kelontong. Toko yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari ini mudah ditemukan di sekitar Anda. Kalau Anda perhatikan sebenarnya usaha ini cukup menjanjikan. Terbukti banyak keluarga yang hidup berkecukupan berkat membuka toko.


Toko biasanya merupakan usaha yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Anda bisa membagi tugas di antara mereka. Misalnya berhubung suami masih bekerja maka istrinya yang menunggu toko.

Ketika suami hendak berangkat ke kantor ia membawa catatan barang barang yang perlu dibeli. Nanti pulang kantor bisa mampir ke toko grosir atau agen untuk kulakan. Kalau hari libur tiba gantian istrin yang belanja. Anak-anak pun ikut ambil bagian menjaga toko sepulang dari sekolah.

Toko Kelontong Usaha yang fleksibel

Mengelola toko itu sebenarnya mudah. Karena usaha ini tidak membutuhkan keahlian khusus, misalnya harus menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu. Bahkan banyak pemilik toko sukses yang buta huruf. Usaha ini hanya membutuhkan kemampuan untuk menghafal harga dan mengenali jenis barang.

Pengusaha toko kelontong juga harus telaten dengan uang recehan. Dalam usaha ini margin keuntungan yang didapat kecil, kalau tidak telaten dengan uang kecil-kecil Anda sulit mendulang keuntungan.

Usaha toko sangat fleksibel untuk dijalankan. Anda bisa memanfaatkan garasi rumah untuk jualan, sewa tempat yang dekat jalan raya, sewa lokasi pasar. Atau kalau modal benar-benar cekak Anda bisa buka toko rombong yang menempel di pinggir-pinggir jalan.

Toko rombong ini tidak memakan biaya sewa tempat, dan modal usahanya juga kecil. Justru toko rombong sering mendapat uang promosi dari perusahaan rokok kalau rombongnya boleh dijadikan sarana promosi. Tapi Anda perlu hati-hati dengan aksi Satpol PP yang belakangan ini sering menggusur pedagang kaki lima.

Mengakali Cashflow
Persoalan yang disering dihadapi oleh bisnis toko kelontong adalah masalah likuiditas. Acapkali pengusaha kehabisan uang tunai gara gara barang dagangannya banyak diutang pembeli. Atau kalau tidak, uang tunainya habis karena barang dagangannya belum laku dijual.

Untuk mengantisipasi masalah banyaknya barang yang diutang, Anda harus memberikan diferensiasi harga. Jadi orang yang beli dengan tunai mendapat harga lebih murah ketimbang orang yang beli dengan utang. Cara seperti ini bisa mendorong pembeli untuk membayar tunai.

Sedangkan masalah likuiditas yang disebabkan karena barang dagangan yang tidak laku, bisa diatasi dengan cara mengatur ccashflow. Lancar tidalaknya cashflow (aliran dana masuk dan dana keluar) ini berpengaruh terhadap keamanan likuiditas toko Anda.

Kalau terlalu banyak barang yang tidak laku akan mengakibatkan kemacetan aliran dana. Karena laku tidaknya barang dagangan tergantung dari lokasi toko. Bisa jadi shampo A laris di daerah X, tapi tidak laku di daerah Y

Untuk barang yang kurang laku juga disediakan tapi jumlah sedikit saja. Memang sebaiknya Anda mengenali barang mana yang laku dan barang mana yang tidak laku. Kemampuan ini bisa Anda dapat dari pengalaman.

Selain itu cashflow juga bisa diakali dengan memanfaatkan kredit yang diberikan oleh perusahaan pemasok barang. Perlu diketahui biasanya perusahaan menjual barangnya ke toko dengan sistim bayar tunai, bayar tangguh dan konsinyasi.

Sistim pembayaran ini dapat gunakan untuk mengamankan likuiditas dengan cara menggolongkan produk dagangan di toko Anda.

Pertama, produk yang laris manis dan tidak pernah meninggalkan sisa (fast moving product) bisa Anda beli secara tunai. Karena produk ini tidak mengancam likuiditas toko, toh juga akan segera laku.

Kedua, produk yang kurang laris dan membutuhkan waktu untuk terjual (slow moving product), baiknya dibeli dengan cara kredit. Mintalah tenggat waktu kepada perusahaan untuk membayar produk ini.

Ketiga, produk yang tidak laku atau jarang dicari pembeli, sebaiknya dengan sistim konsinyasi. Yaitu perusahaan menitipkan barangnya di toko Anda, kalau tidak laku boleh diambil lagi. Anda jangan mengeluarkan uang untuk barang semacam ini, karena risikonya besar.

Kecuali Anda memiliki cukup modal dan ingin berspekulasi dengan belanja barang ini. Sehingga meskipun barangnya tidak segera laku likuiditas Anda tetap aman.

Baca Juga : Cara Membuka Bisnis Distributor Minyak Goreng

Keuntungan Buka Usaha Toko Kelontong

Toko akan mendapat kredit atau penangguhan pembayaran dari perusahaan yang mengeluarkan produk, sehingga Anda bisa menghemat modal. Toko yang sudah terkenal dan memiliki kinerja baik akan didatangi salesman. Jadi Anda tidak perlu repot-repot sari barang belanjaan.

Perusahaan sering memberikan imbalan uang kepada toko yang mau memajang promosi produknya. Toko yang menjalin hubungan dengan salesman akan mengetahui perkembangan produk terbaru. Sehingga toko tidak ketinggalan mengikuti tren pasar. Toko sering kebanjiran contoh produk (sample) ketika perusahaan meluncurkan produk barunya.

Toko dapat mengembalikan barang rusak atau kadaluwarsa ke perusahaan, manakala menjalin hubungan baik dengan perusahaan melalui salesmannya. Sehingga dalam hal ini risiko toko semakin kecil.

Kisah Sukses William Tanuwijaya Pemilik Tokopedia, Berawal Dari Penjaga Warnet

Memasuki usia kedelapan, Tokopedia telah menjadi salah satu pemain marketplace terbesar di Indonesia. Perjalanan William Tanuwijawa, CEO sekaligus co-founder Tokopedia, dimulai saat dia bekerja sebagai penjaga warnet.

William Tanuwijaya, dia lahir dan besar di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya saat itu, membuat orang tua William menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk anak mereka. Mereka memahami bahwa kuncinya adalah pendidikan yang baik. Maka, ayah dan pamannya membelikan tiket kapal sekali jalan ke Jakarta untuk William melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas.


Namun ketika kuliah semester awal, ayah William jatuh sakit. Keadaan ini memaksa William menghidupi diri sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Ia memutuskan untuk bekerja paruh waktu sebagai penjaga warnet dekat kampus. Ia harus bekerja dari jam sembilan malam sampai jam sembilan pagi setiap hari. Meski berat, pekerjaannya memberikan William akses internet tidak terbatas. Di sanalah ia mengenal dan jatuh cinta pada internet.

Baginya, internet bisa memberi beragam informasi dengan mudah dan cepat hanya dari genggaman tangan. William percaya, suatu saat nanti internet akan mengubah dunia. William berjuang membiayai pendidikannya, hingga akhirnya lulus di tahun 2003. Seperti kebanyakan anak IT, William ingin bekerja di perusahaan teknologi ternama di dunia seperti Google. Sayangnya Google belum memiliki kantor di Indonesia.

Baca Juga : Melihat Kantor Bukalapak Yang Sangat Keren

Akhirnya William bekerja kantoran sebagai software engineer. Karena situasi keluarganya, William masih harus mencari penghasilan tambahan. Sepulang kerja, William bekerja lepas membangun situs untuk berbagai UKM. Saat itu, media sosial sedang berkembang dan banyak orang mulai berjualan online. William menyadari masyarakat sudah melihat kesempatan dan kebutuhan belanja online, tapi belum ada platform yang bisa secara aman melayani kebutuhan tersebut.

Dari sinilah William melihat peluang untuk mendirikan sebuah marketplace. Di tahun 2007, petualangan William di dunia startup dimulai. William sadar, membangun bisnis marketplace membutuhkan modal yang tidak sedikit. Saat itu ia juga tidak bisa menjalankan startup dengan dana pribadi, karena ia harus membantu keluarga dan pengobatan ayahnya.

Karena itu, William berusaha mencari dukungan modal. Namun lagi-lagi William menemui kesulitan. Ia tidak mengenal satu pun investor. Satu-satunya orang kaya yang William kenal adalah atasan tempat ia bekerja. Bersama partnernya, Leontinus Alpha Edison, William akhirnya menceritakan ide dan visi mereka kepada sang atasan. Atasan mereka menyambut positif ide tersebut dan mengenalkan mereka dengan teman-teman pemodal.

Dua tahun lamanya William menjajakan ide mereka ke berbagai investor. Sayang, tak ada investor yang yakin pada bisnis marketplace ini, karena belum ada contoh suksesnya di Indonesia. Bahkan, di suatu kesempatan, ia bertemu dengan seorang investor yang berkata, “William, kamu datang membawa mimpi tinggi dari Amerika.

Kamu masih muda dan hidup hanya sekali dan jangan disia-siakan dengan mimpi yang terlalu tinggi. Semua role model yang kamu bawa dari Amerika yang sukses itu dilahirkan spesial dan kamu tidak spesial”.

Opini itu tidak membuat William lantas patah semangat. William justru melihat itu sebagai tantangan. Ia melanjutkan perjuangannya mencari investor. Di tahun 2010, banyak investor luar negeri yang datang ke Indonesia. Namun William gagal untuk meyakinkan mereka karena keterbatasannya dalam berbahasa Inggris. Sampai akhirnya ia bertemu dengan investor dari Jepang yang kemampuan bahasa Inggris-nya juga pas-pasan.

Baca Juga : Ini Lho "Dalaman" Kantor Tokopedia, Keren Banget

Meski berkomunikasi dengan “telepati”, investor ini bisa memahami visi William. Pertemuan ini menjadi permulaan babak baru perjalanan William dan Tokopedia. William mulai serius belajar bahasa Inggris sambil terus fokus membangun produk yang bisa memudahkan kehidupan banyak orang. Hingga akhirnya ia bisa menarik hati investor lain dan mendapat pendanaan ratusan juta dolar, pendanaan yang menjadikan Tokopedia sebagai raksasa marketplace di Indonesia.

William mampu mewujudkan mimpinya dari nol, begitu juga Anda. Saat ini blog grosir kulakan mengupas William Tanuwijawa founder Tokopedia, tidak menutup kemungkinan tahun depan kami akan mengulas kesuksesan Anda.

Kisah Sukses Pedagang Kaki Lima yang Jadi Juragan Tas

Sudah banyak cerita pedagang kaki lima yang kemudian menjadi pengusaha sukses. Salah satunya adalah Muhammad Adi, pemilik CV Intascus Sport, produsen tas yang cukup besar.

Bisa dibilang, Adi merintis usahanya ini benar-benar dari bawah. Pria tamatan sebuah SMA di Surabaya ini sudah kenyang makan asam garam sebagai pekerja rendahan.

Mulanya, selulus SMA pada 1981, Adi mencoba mengadu nasib merantau ke Sulawesi dengan menjadi buruh di sebuah toko agen barang pecah belah. Adi terpaksa merantau karena harus membantu membiayai sekolah adik-adiknya.


Namun, ia tidak lama bekerja di toko itu. Adi pun kemudian meloncat ke Kalimantan untuk bekerja sebagai buruh kasar di PT Newmont. Namun, lagi-lagi, Adi tak betah dan memutuskan pulang ke Surabaya.

Ternyata pulang ke rumah malah membuatnya gelisah, apalagi kalau melihat adik-adiknya yang membutuhkan bantuannya. Karena itu, pada 1982, Adi nekat ke Jakarta. Di Jakarta ini, Adi tinggal di kawasan Senayan berkat kebaikan sesama perantau asal Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Untuk menyambung hidup, Adi bekerja serabutan. Pagi hingga siang hari ia menjadi penjual tas keliling dari kantor ke kantor. Malam harinya Adi menjadi juru parkir di Senayan.

Meski penghasilannya kecil, dengan sekuat tenaga Adi berusaha menyisihkan penghasilannya untuk modal berbisnis. Modal pertamanya hanya Rp 50.000.

Dengan uang segitu, Adi kulakan tas di Pasar Pagi untuk dijual kembali. Beruntung, dagangannya selalu habis terjual. Hasil jualan selalu putar lagi.

Sayang, jiwa muda Adi yang masih bergelora membuatnya tergoda untuk berfoya-foya. Namun, setelah menikah pada 1985, Adi mulai berpikir serius menjadi pengusaha tas sendiri. Ketika itu, modalnya pun pas-pasan. Sampai terpaksa menjual perhiasan istri untuk modal awal. Lagi-lagi dengan uang Rp 50.000 Adi memulai usahanya.

Lantaran tak punya mesin jahit, Adi terpaksa meminjam milik temannya. Sedikit keahlian menjahit ia manfaatkan sebaik-baiknya. Setelah enam bulan berjalan, usahanya mulai menampakkan hasil. Adi pun memberanikan diri menggaji seorang karyawan untuk meningkatkan produksi.

Dengan satu karyawan itu, Adi mampu menghasilkan 150 tas per tahun seharga Rp 20.000 per tas. Dari harga segitu, Adi mengambil laba Rp 12.000 per tas. Maklum, modal membuat satu tas hanya Rp 8.000.

Sejak saat itu, setiap enam bulan sekali Adi menambah seorang karyawan. Untuk pemasaran, Adi memanfaatkan jaringan yang telah ia rintis saat masih berdagang tas keliling. Pada 1987, Adi mulai menjalin kerja sama dengan panitia penyelenggara rapat atau pelatihan di hotel-hotel. Pada 1987 juga dia sudah memiliki tenaga pemasaran sebanyak 18 orang.

Omzetnya pun telah melonjak hingga Rp 3 juta per hari, jumlah rupiah yang sangat besar kala itu. Sementara itu, total produksi mencapai 600 unit per hari. Laiknya roda kehidupan, posisi Adi  tak selalu di atas. Adi pernah kekurangan modal untuk menyelesaikan pesanan sampai harus menjual kendaraan operasional.

Masa yang paling suram bagi Adi adalah saat pecah kerusuhan pada Mei 1998. Saat itu, para karyawannya ketakutan dan memilih pulang kampung. Sialnya, barang dagangan juga ikut mereka bawa hingga tak ada yang tersisa. Akhirnya dia rugi ratusan juta.

Toh, semangat Adi tidak pernah surut. Berbekal pinjaman bank, Adi mencoba bangkit. Beruntung, pada 1999 bisnis tas kantor kembali naik daun. Adi pun kembali menggenjot produksi dan mampu mencetak omzet Rp 50 juta per bulan.

Sekarang, dalam sebulan paling sedikit Adi memproduksi lebih dari 1.000 tas. Omzetnya sekitar Rp 100 juta, dengan margin laba 20 persen sampai 40 persen. Kini, ia punya klien tetap dari instansi pemerintah, seperti Departemen Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia. Selain tas kantor, Adi juga memproduksi jenis tas lain, seperti tas perempuan.

PNS, Yang Sukses Jadi Pengusaha Busana Syari

Tidak mudah menyerah jadi kunci keberhasilan seorang Dian Narulita Hapsari menekuni usaha. Dari sebelumnya sebatas iseng, sekarang produk baju syar’i dengan brand Kameela Hijabku hasil rancangannya dapat menembus pasar mancanegara.

BAGI masyarakat Ngawi, figur Dian Narulita Hapsari bisa saja masih terdengar asing di telinga. Akan tetapi, di ibu kota, nama wanita ini mulai diakui menjadi desainer baju jempolan. Rancangannya dengan merk Kameela Hijabku bisa mengambil perhatian kalangan fashionista muslimah diberbagai kota di Indonesia.


Dian semenjak 2011 memang tidak tinggal lagi di kota Ngawi. Ia pilih pindah ke Jakarta mengikuti sang suami yang kerja di salah satu lembaga pemerintah pusat. Awalnya dia tidak pernah kepikiran menjadi desainer busana syari. Tapi pelan-pelan usahanya berkembang.

Sebelum jadi entrepreneur, Dian adalah PNS Bagian Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Ngawi. Persisnya semenjak lulus SMA pada tahun 2004 yang lalu. Akan tetapi, sesudah menikah dengan Hendra Bagus Satriyaningrat, ia pilih melepas statusnya menjadi abdi negara.

Meski tidak lagi beraktivitas di kantor, setelah hijrah ke Jakarta, perempuan yang kini tinggal di kawasan Kebayoran, Jakarta Pusat, ini berusaha mencari kesibukan. Nah, kerja sampingan menjadi reseller tas saat masih kerja di Setda Ngawi dulu dilanjutkan saat sudah menetap di ibu kota.

Dia memanfaatkan Facebook untuk jualan. Waktu itu bisa jual puluhan tas setiap harinya. Dari reseller akhirnya Dian mampu memproduksi tas sendiri. Namun, bisnis yang menyasar segmen pasar menengah ke bawah itu hanya bertahan dua tahun. ’Saingannya mulai banyak, jadi semakin susah untuk menjual.

Walaupun begitu, Dian tak gampang menyerah. Lulusan Jurusan Manajemen Universitas Soeryo Ngawi ini kemudian membidik produksi busana muslimah dan hijab syar’i. Pilihan itu berbuah manis. Produk hasil rancangannya bisa diterima pasar.

Kemampuan Dian merancang busana dipelajari secara otodidak. Berawal dari kebiasaannya belanja baju syar’i secara online dan juga seringnya melihat acara fashion show yang diselenggarakan di dalam dan di luar negeri menambah referensinya dalam mendesain baju.

Baca Juga :

Siapa sangka dari sebatas iseng itu, saat ini Dian mempunyai usaha konveksi lumayan besar yang berpusat di Tangerang. Dibantu 18 orang penjahit, dalam satu hari Dian dapat menghasilkan lebih kurang 150 pakaian serta 300 hijab. Pasarnya juga telah merambah mancanegara seperti Taiwan, Hong Kong, serta Qatar.

Tidak hanya memprioritaskan kualitas serta tawarkan harga yang bersaing, Dian ikut menjalin kedekatan emosional dengan pelanggannya yang loyal. Diantaranya membuat meet up atau jamuan makan di hotel berbintang bersama dengan KameelaLovers yang berada di kota-kota besar.

Kisah Inspiratif Jualan di Toko Online

Memulai bisnis tidak dibatas usia dan tempat, seperti yang dilakukan Dedy Indrawan (34) dalam memulai bisnis sprei dan bed cover. Ia dan sang istri memulai bisnis secara online sejak tahun 2009. Pada awalnya ia bekerja sebagai seorang staf pemasaran di sebuah bank swasta. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga bekerja sebaga tukang ojek di malam hari.


Sayangnya, usaha ini tak bertahan lama, hingga akhirnya ia mencoba peruntungan lain. Ia pun memulai usaha door to door untuk menawarkan produk asuransi. Tapi, usaha ini tak kinjung berhasil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Toh, dia pantang menyerah, karena memiliki prinsip bahwa perubahan haruslah dimulai dari diri sendiri dan sedini mungkin. Lalu, ayah dua anak ini akhirnya memutuskan untuk berjualan sprei dan bed cover secara online. Dia tidak tega membiarkan istri dan dua anaknya tinggal di sebuah kontrakan kecil semumur hidup.

Kekurangan modal, tak membuatnya berputus asa dalam memulai usaha, ia pun meminjam uang kepada seorang kerabat. Menurutnya, berbisnis melalui internet tidak membutuhkan modal yang besar namun bila dikelola dengan baik akan bisa memberikan hasil yang maksimal.

Kini, pria yang mengelola toko online Sprei dan Bedcover ini, telah memetik hasil dari perjuangannya. Sebuah rumah, tiga buah mobil, dan empat sepeda motor kini telah dimilikinya.

Selain Dedy, ada juga Rahajeng Dyah Savitri, mahaisiwa yang telah berhasil dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Wanita berusia 21 tahun ini mengawali bisnis organizer dari hobinya, di mana dia memiliki ketertarikan terhadap bidang kerajinan tangan organizer.

Menjadi seorang mahasiswi, tak menghalanginya dalam berbisnis, ia justru bersemangat dalam memasarkan produknya melalui toko online. Ia menjual produknya melalui online open market place Tokopedia. Wanita yang biasa dipanggil Ajeng ini pun sudah berhasil menggaet beberapa perusahaan besar untuk menjadi pelanggan tetapnya.
Baca Juga : Wanita Ini Punya Omzet Rp 400 Juta/Bulan Jualan Busana Muslim
Ia juga tidak ingin menikmati kesuksesannya sendiri. Kini, dia aktif dalam mengadakan kegiatan sosial bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pembagian sembako dan senam bersama ibu-ibu di sekitar rumahnya.

Kedua pebisnis tersebut adalah contoh bagaimana mereka bisa memulai bisnis dari toko online. Jika mereka bisa, Anda PASTI BISA !!

Pria Kantoran Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Jualan Pomade

Saat ini cukup banyak dari mereka yang sudah pekerja kantoran sambil menjalankan bisnis. Hal ini dilakukan agar ada penghasilan tambahan selain gaji pokok yang diterima setiap bulan.

Salah satunya adalah Okta Indra Sakti. Pria berusia 26 tahun ini menjalani rutinitasnya sebagai pekerja kantoran di perusahaan swasta, sekaligus berbisnis pomade (jenis minyak rambut).


Bisnis pomade ia mulai sejak tahun 2013. Usaha menjual pomade pun diawali sebagai reseller produk pomade lokal maupun luar negeri. Setelah 2 tahun sebagai reseller dan dropship, Okta memberanikan diri untuk membuat pomade sendiri.

Segala bahan baku yang dibutuhkan dibeli dengan modal awal sebesar Rp 1,5 juta yang dia pinjam dari adiknya. Bermodal Rp 1,5 juta itu, Okta mampu membuat 20 buah pomade dan dititip ke tempat pangkas rambut untuk dijual.

Dan ketika tanggapan para pelanggan cukup baik, maka dia memutuskan untuk menekuni usaha pomade ini dengan serius.

Sebenarnya, tidak ada garis keturunan pedagang yang mengalir dalam diri Okta. Niatnya berbisnis pomade karena kebiasaannya memakai minyak rambut 'anti badai' itu. Bukan itu saja, Okta juga melihat peluang mendulang rupiah karena pomade digemari para lelaki.

Di 2015 Okta mulai melebarkan sayap pemasaran Pomade ke jejaring media sosial, seperti Instagram, Facebook dan juga twitter. Produk pomade racikan Okta direspons cukup baik oleh pasar, sehingga di 2016 Pomade produknya telah menyebar ke beberapa pangkas rambut modern hingga memiliki reseller di Jabodetabek.

Terdapat beberapa varian pomade hasil kreasi Okta dengan banderol harga antara Rp 90-120.000 per buah tergantung dari daya rekat dan tingkat klimis yang berbeda. Okta mampu meraup omzet antara Rp 6-12 juta per bulan dari bisnis pomade.

Dengan jerih payahnya itu, kini dia punya penghasilan tambahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarga kecilnya. Omzet untuk saat ini tidak tetap. Berkisar antar Rp 6-12 juta per bulan, dengan produksi jika ditotal sebulan sekitar 200-300 buah.

Pomade racikan Okta juga telah tersebar di luar Jabodetabek, seperti Lampung, Pekanbaru, Bandung, Kediri, Gresik, Surabaya, Purwokerto, Cirebon, dan Indramayu.

8 Trik Pemilik Toko Agar Pembeli Habiskan Uang Lebih Banyak

Apakah Anda sering membeli barang di luar rencana saat sedang belanja di supermarket? Alhasil saat sampai di rumah Anda menyesal karena telah menghabiskan uang lebih banyak. Jangan khawatir, belum tentu itu semua kesalahan Anda.

Terkadang Anda terjebak pada trik yang dibuat oleh pemilik toko sehingga Anda dengan suka rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli barang yang tidak terlalu penting.

Agar hal itu tidak terulang, mulailah pelajari trik pemilik toko menghipnotis Anda hingga lupa diri saat belanja. Berikut 8 cara yang dipakai pemilik toko agar Anda lebih banyak mengeluarkan uang

Tulisan 'Sale'


Dengan sangat berani memajang tulisan 'SALE' dengan huruf besar demi menarik pembeli masuk ke toko mereka. Padahal hanya beberapa barang yang di diskon, sementara pembeli malah tergoda membeli barang yang tidak di diskon.

Tata letak produk

Di supermarket, produk-produk dengan marjin tinggi seperti bunga dan roti dipajang di bagian terdepan agar Anda bisa dengan mudah menemukan barang itu.

Bunga dan roti juga di taruh di depan toko karena memiliki bau menarik yang bisa mengaktifkan kelenjar ludah Anda sehingga bisa mendorong tangan Anda memasukkan dua produk itu ke keranjang belanjaan.

Supermarket menyembunyikan produk susu dan kebutuhan dasar lainnya di tempat paling belakang sehingga memaksa Anda pergi melalui seluruh toko untuk menjangkau mereka.


Toko menaruh produk unggulannya setara dengan mata pembeli. Untuk produk mainan atau makanan ringan dipajang setara dengan mata anak-anak. Ini bertujuan untuk menggoda anak-anak agar meminta orang tuanya untuk membeli.

Pemilik toko juga menaruh barang agar terjangkau. Penelitian menunjukkan menyentuh suatu barang meningkatkan kemungkinan untuk membeli produk itu.

Troli belanja


Setelah Anda masuk, pengelola supermarket menyediakan troli belanja dengan ukuran besar. Troli yang didesain tahun 1930-an ini memang sangat membantu pelanggan yang membeli barang-barang besar. 

Namun hati-hati karena dengan memakai troli Anda akan merasa barang belanjaan Anda masih terlalu sedikit, sehingga Anda ingin terus menambah barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.

Musik

Kerap kali alunan musik terdengar saat Anda memasuki sebuah toko atau pusat perbelanjaan. Ternyata alunan musik juga mempengaruhi mood Anda berbelanja.


Studi menunjukkan alunan musik lambat membuat orang berbelanja dengan santai dan menghabiskan uang lebih banyak. Musik keras membuat pembeli malas lama-lama di toko sehingga tidak mempengaruhi penjualan. Sedangkan musk klasik mendorong pembeli memborong barang yang lebih mahal.

Warna

Pemilihan warna ternyata juga mempengaruhi pembeli.  Orang-orang cenderung tertarik pergi ke toko berwarna hangat seperti merah, jeruk, dan kuning. Tetapi jangan lupa diselipkan warna dingin seperti biru dan hijau di dalam toko agar bisa mendorong pembeli menghabiskan waktu lebih banyak.

Ukuran Toko

Ukuran toko juga tak kalah pentingnya. Di tempat-tempat yang terlalu ramai, orang-orang menghabiskan waktu lebih sedikit untuk berbelanja, melakukan pembelian sedikit atau sesuai rencana dan merasa kurang nyaman.

Diskon saat tertentu

Beberapa mal kerap kali menggelar diskon gede-gedean dengan batas waktu tertentu. Taktik ini ternyata cukup efektif untuk meningkatkan keinginan konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Pembeli memutuskan membeli barang dengan satu alasan yaitu mumpung sedang ada diskon.

Kartu 'member'

Sejumlah toko menyediakan kartu anggota kepada konsumennya yang telah berbelanja dalam jumlah tersebut. Dengan memiliki kartu tersebut, para pelanggan tergoda untuk datang kembali ke toko tersebut dan berbelanja lebih banyak demi mendapatkan poin yang bisa ditukar dengan hadiah.

Untuk Kamu Pebisnis Toko Online, Inilah 9 Artis Sainganmu

Siapa bilang yang suka jualan di toko online cuma dari kalangan orang biasa saja, banyak juga artis yang punya toko online dan siap menjadi sainganmu. Walaupun mereka sudah "punya nama" dan jauh lebih mudah untuk menarik konsumen, tapi kamu tidak perlu takut bersaing dengan mereka.



Nah, berikut ini blog grosir kulakan akan kupas daftar toko online artis, mungkin bisa menginspirasi kamu untuk mengikuti jejak mereka dalam berbisnis.

Nama Toko Online Artis Indonesia

Pandji Pragiwaksono
Ranah online tidak merasa asing lagi dengan penyanyi, penulis dan juga komedian Stand-Up Comedy ini karena Pandji memang cukup aktif di Internet. Melalui toko online-nya @WSYDNshop, Pandji menjual berbagai produk, mulai dari buku hingga tiket konser.

Pandji juga bisa menyesuaikan diri dengan dunia maya sehingga lebih membumi dan dekat dengan para netizen, ini adalah salah satu nilai lebih dari Pandji.

Toko online Artis

Fitri Tropica
Fitri Tropica pun tidak kalah dari Pandji, punya karakter jenaka dan bisa menyelami para netizen. Presenter dan penulis inipun menerapkan beragam pemikiran-pemikiran kreatifnya lewat toko online-nya yang menjual berbagai barang-barang unik dan kado ulang tahun.
Toko online milik artis yang lucu ini bisa di akses di Etalage-id.com, beberapa barang unik antara lain adalah jam dinding yang berbentuk wajan, obeng yang berwujud granat dan juga ada mug berbentuk lensa serta banyak lagi.

Barang-barang tersebut kebanyakan di impor dari China, Jepang, Korea dan juga dari Inggris. Fitri Tropica sukses menyesuaikan toko online yang dia kelola dengan karakternya.

Giring Nidji
Kecintaannya pada dunia musik dan dirinya juga berprofesi sebagai musisi yakni vokalis sebuah band mendorong Giring Nidji berjualan online beragam merchandise dari musisi terkenal. Online shop yang dibentuk Giring bernama Kincir.com.


Dewi Rezer
Aktris ini bisa dibilang sukses berbisnis online shop dan tidak hanya stagnan di persentase penjualan saja tetapi juga menaungi 30 artis, ada juga sosialita dan pengusaha. Lewat toko online-nya Bebelian.com, Dewi Rezer menjual berbagai tas branded second-nya yang dia beli dari luar negeri dan tas-tas tersebut original bukan KW!

Afgan Syahreza
Selain piawai bernyanyi,  Afgan juga punya bisnis clothing online yang sudah berjalan sekitar setahun. Dia mengatakan bahwa dia memperoleh hasil cukup besar dari bisnis online shop tersebut.


Usaha yang dia jalankan ini diakui adalah penerapan ilmu saat kuliah dulu. Wah hebat ya, ilmu saat kuliah ternyata bermanfaat ketika Afgan memulai bisnis online shop.

Ghea ‘Idol’
Pentolan Indonesian Idol bernama Ghea Oktarin ini melihat bahwa barang-barang yang dikenakan oleh artis pasti menarik perhatian masyarakat. Jadi, Ghea membuka online shop yang menjual berbagai barang-barang artis seperti baju, aksesoris dan lainnya.


Usahanya tersebut cukup berkembang dan banyak peminat. Tidak hanya sampai di situ, Ghea juga dinobatkan sebagai duta enterpreneur.

Alice Norin
Alice Norin juga mendirikan online shop yang sesuai dengan karakter dirinya yang dikenal dengan penampilan yang elegan dan glamor.


Alice berjualan pakaian dan sepatu lewat situsnya Buy8wood.com yang memiliki koleksi elegan dan glamor, sangat sesuai dengan karakter dirinya.

Bunga Zainal
Sekarang ini Bunga Zainal memang jarang tampil di layar kaca namun ternyata Bunga aktif di ranah online lewat bisnis online shop yang dia miliki.


Berbekal barang-barang yang dia beli langsung dari luar negeri, seperti pakaian, tas dan sepatu, Bunga bersama kakaknya Vicky Zaenal berjualan di Internet.

Asmirandah
Artis yang sering dipanggil dengan nama Andah ini ternyata punya hobi mendesain pakaian dan akhirnya memanfaatkan hobinya tersebut menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.


Andah punya clothing line bernama Manja Cloth dan berjualan lewat social media Twitter dan Facebook sebagai saran menjual berbagai hasil desainnya tersebut.

Jadi, apa yang menarik dari beberapa artis yang berbisnis online shop ini? Mereka tidak hanya sekadar menggunakan “nama mereka” tetapi juga menyesuaikan online shop dengan karakter, passion ataupun hobi mereka.

Hal ini penting untuk memikat para pembeli dan bahkan menjadi pelanggan. Mengapa? Kita bisa menyimpulkan sendiri, mungkin akan tidak sesuai ya kalau apa yang mereka jual sangat jauh berbeda dari karakter masing-masing artis, terlebih di ranah online.