Mempunyai bisnis
grosir baju import memang sangat menyenangkan karena baju merupakan barang kebutuhan primer dan akan selalu dicari orang. Selain itu, membuka toko grosir baju import juga membuat seseorang mengetahui perkembangan gaya berbusana, model, merek, dan kualitas pakaian yang bagus.
Jika Anda ingin terjun dalam usaha grosir baju import, blog
grosir kulakan akan memberikan beberapa tips untuk kelancaran usaha Anda.
Tips Usaha Baju Import
1. Tentukan Segmen Pasar
Pada tahap ini kita harus mampu melakukan analisa daya beli dari target konsumen kita.
Jika target pasar kita adalah pasar rakyat atau pasar malam, tentunya akan berpengaruh pada jenis dan kualitas produk yang akan kita jual serta penetapan harga jual, mungkin akan lebih menguntungkan jika kita membeli produk dengan harga modal antara 10-20 ribu atau bahkan lebih murah, tergantung dari model dan distributor grosir baju import langganan Anda. Untuk target pasar ini, satu hal yang paling menjadi perhatian calon buyer kita : Harga Murah..!!
Jika target pasar kita adalah bazar perkantoran, tentu kita pun harus menyesuaikan dengan model dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam hal ini, mungkin kita harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli produk yang lebih berkualitas dan up to date.
Untuk target pasar ini, mereka lebih mementingkan model yang up to date dan bahan yang tidak panas di badan. Tentu harga murah pun menjadi pertimbangan untuk kita bisa bersaing dengan pedagang lain.
Jika target pasar kita adalah kelas menengah ke atas ataupun kita ingin membuka butik, jangan sayang untuk membeli produk yang berkualitas butik. Penentuan harga jual sangat berpengaruh disini.
Walaupun kita mendapatkan harga murah dari tempat grosir baju import langganan kita, namun kita tidak bisa menjual dengan harga murah. Mereka justru tidak melirik produk kita. Kita masih bisa menjual dengan harga 2-3X lipat dari harga modal kita, selama harga kita masih lebih murah dari harga butik sebelah.
Baca Juga : Kupas Habis Bisnis Toko Perlengkapan Bayi Murah
2. Tentukan Modal Usaha
Gunakan maksimal 70% dari keseluruhan modal yang kita siapkan untuk usaha grosir baju import ini. Dengan rincian modal kurang kebih adalah 40% untuk produk, 20% untuk keperluan penunjang (sewa tempat, peralatan, dll) dan 10% untuk operasional (bayar pegawai, listrik dll).
Rincian ini tidak baku, bisa lebih besar ataupun lebih kecil, tergantung kebutuhan kita. 30% sisa modal akan sangat berguna untuk pengembangan usaha, diversifikasi usaha ataupun untuk Risk Management.
3. Buat Sistem Penjualan
Penjualan sistem offline masih sangat diminati sampai saat ini, dimana pembeli dan penjual dapat bertemu langsung dalam suatu pasar fisik. Untuk dapat bersaing dengan penjual lain, tentu kita harus membuat sistem penjualan semenarik mungkin.
Misalnya dengan cara memberi bonus (beli 2 gratis 1), memberi diskon 10-20% (biasanya digunakan sebagai promo untuk menarik pembeli awal), atau membuat diversifikasi harga dan produk (walaupun harga modal kita sama untuk 1 jenis barang, namun kita bisa melakukan pembedaan harga jual, sehingga membuat calon pembeli mempunyai beberapa pilihan).
Jika kita tidak menemukan pasar di sekitar kita, beranilah untuk membuat pasar sendiri ! Manfaatkan fasilitas umum (fasum) yang ada di sekitar kita (lapangan, tanah kosong, taman, dll) untuk menggelar dagangan kita (tentu dengan seijin RT/RW/pengelola setempat).
Kita bias memanfaatkan adik, kakak, teman ataupun tetangga kita untuk ikut membuka lapak disini (bisa juga dengan support dagangan dari kita) untuk memeriahkan dan menarik calon buyer kita.
Penjualan dengan sistem Online atau lebih dikenal dengan Online Shop. Penjualan dengan sistem ini kian banyak pesaingnya, karena melihat potensi pasar pengguna Internet di Indonesia yang diperkiarakan mencapai sekitar 80jt orang di tahun ini. Jumlah pengguna internet di Indonesia kini menempati urutan ke-8, sedangkan pengguna sosial media ada di urutan ke-4 (sumber).
Online shop tidak selalu berarti kita harus memiliki website toko online (namun tentu ini pun akan menunjang Online Shop kita). Kita dapat memanfaatkan media sosial yang ada seperti facebook, twitter, tokopedia, shopee, bukalapak atau kaskus.
4. Perkirakan ROI
Tentukan target Pengembalian Modal kita atau bahasa kerennya ROI (Return of Investment). Dengan mengetahui modal awal kita, penetapan harga jual, target penjualan per hari, sistem penjualan dan biaya operasional kita, tentunya kita bisa memperkirakan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk pengembalian modal awal kita.
Untuk awal usaha sepertinya ga perlu terlalu berharap besar bahwa modal akan kembali dalam waktu 1 bulan. Walaupun, dengan strategi marketing yang baik, tidak menutup kemungkinan bahwa modal kita akan kembali dalam waktu 1 bulan atau bahkan 1 minggu.
Berani untuk ekspansi usaha !! Maksudnya ? Saat modal kita sudah kembali kira-kira 70% dan atau produk kita sudah terjual sekitar 50%, lakukan ekspansi dengan membeli kembali produk dari distributor grosir baju import.
Usahakan jangan sampai kita kehabisan stock saat calon pembeli sudah mulai menjadi langganan tetap kita. Kita pun bisa melakukan diversifikasi usaha dengan mencoba memulai usaha lain jika perputaran modal kita sudah mencapai 3-5x (ingat teori : Don’t putt your eggs in a basket (Jangan letakkan seluruh telur kita dalam satu keranjang) yang kurang lebih berarti : Jangan letakkan seluruh modal kita di satu produk.
Baca Juga : Membedah Bisnis Baju Lebaran Murah dan Tips Pemasarannya
5. Bangun Sebuah Sistem
Setelah semua berjalan sesuai rencana kita dan telah teruji mampu bertahan dan berkembang selama lebih dari 1 tahun, segeralah buat sebuah sistem usaha yang menyeluruh, mulai dari pembelian, stock, penjualan, promo, dll. Sistem ini akan membuat kita mempunyai lebih banyak waktu luang lagi untuk diri kita sendiri, keluarga, sahabat, kerabat, dll. Kita pun bisa fokus untuk (hanya) memikirkan ekspansi usaha, diversifikasi usaha, dll.
Sebuah sistem yang baik akan teruji saat tidak hadirnya kita dalam sistem usaha tersebut. Saat usaha tersebut kita tinggalkan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau bahkan sampai 1 tahun, lihatlah…apakah usaha kita berkembang (sesuai target) atau malah menurun. Segera lakukan evaluasi sistem secara berkala.
Target selanjutnya jika sistem sudah teruji mampu berjalan dengan baik, mulailah Menjual Sistem kita !!! Banyak para calon pengusaha yang masih bingung untuk memulai langkah awal dalam sebuah usaha.
Kita dapat menawarkan mereka untuk menggunakan sistem kita yang tentu telah teruji. Kita dapat juga menawarkan dalam bentuk kerjasama bisnis, franchise atau waralaba atau bentuk apapun yang sesuai dengan konsep bisnis kita. Good Luck !!! :)