Kali ini kita akan membahas tentang tempat-tempat belanja yang paling murah di Bali dari hasil rangkuman berbagai macam sumber yang tersedia. Siapa sih yang tidak tahu tempat berbelanja seperti pasar seni Kuta dan Sanur, Kuta Square, atau mungkin Discovery Shopping Mall atau Bali Mall Galeria?
Atau mungkin Joger dan Bog-Bog yang terkenal dengan produk kaosnya yang bertuliskan kata-kata lucu. Titiles Food Processor tempat oleh-oleh makanan Bali non halal, tapi tahukah anda di jalan Sumatra, Denpasar juga menjual oleh-oleh makanan dengan harga lebih murah? Atau toko-toko disepanjang Legian yang menjual barang-barang kerajinan khas Bali dengan harga yang cukup mahal?
Tapi anda beruntung karena pada artikel ini blog
grosir kulakan tidak akan membahas tempat-tempat tersebut tapi lebih ketempat belanja murah seperti pasar tradisional yang letaknya mungkin agak sedikit jauh tapi tidak kalah menariknya.
Akhir-akhir ini di Bali juga berkembang trend “One Stop Shopping”, walaupun saya tidak akan membahas satu persatu tempat tersebut seperti Bali Hawaii, Bali Dewata atau Kampung Nusantara tapi kami akan menyelipkan beberapa tempat berbelanja lainnya yang serupa
Kesimpulan akhir dari artikel ini adalah, ternyata tips berbelanja murah di Bali intinya ada dua, pertama anda harus berani menawar hingga setengah bahkan sepertiga dari harga yang ditawarkan, dan yang kedua anda harus jeli dalam mengamati kualitas barang-barang tersebut.
Tempat Belanja Murah di Pulau Bali
PASAR BADUNG
Pasar Badung adalah pasar terbesar dan terlengkap di Bali dengan bangunan yang terdiri dari empat lantai dan terletak di jalan Gajah Mada, Denpasar. Pasar tradisional ini buka 24 jam dan menjual bermacam kebutuhan mulai dari sayur mayur, buah lokal dan import.
Aneka macam bumbu, makanan, pakaian jadi, dan perlengkapan upacara adat dan agama seperti payung atau tedung asal Klungkung, kain poleng, pakaian adat serta kebaya asal Gianyar yang berada di lantai tiga. Di lantai atas terdapat toko cinderamata yang menjual aneka oleh-oleh seperti manik-manik, sandal jepit, baju barong, gantungan kunci dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan juga sangat murah karena barang didatangkan langsung dari pabrik atau tempat pembuatannya.
Di pasar Badung kita juga harus pandai menawar untuk mendapatkan harga yang murah. Pasar ini sering menjadi pilihan destinasi untuk mengenal kuliner dan bahan-bahan khas masakan Bali. Ada bokor Bali atau wadah untuk menaruh sesajen yang terbuat dari aluminium, kaus bambu, celana pantai, dan produk garmen khas Bali lainnya.
Sebaiknya beli kaus dan celana dalam jumlah banyak, seperti satu lusin untuk mendapatkan harga grosir. Pasar Badung mungkin menjadi tempat yang susah dilupakan ketika anda sudah meninggalkan Bali. Pasar ini sungguh mengasyikkan karena menjual semua kebutuhan sehari-hari mulai dari ikan teri yang murah sampai perlengkapan upacara adat Bali yang mahal seperti tedung dan songket.
PASAR KUMBASARI
Pasar Kumbasari terletak di antara jalan Sulawesi dan Gajah Mada, dan masih satu kawasan dengan Pasar Badung di sebelah barat kota Denpasar yang berjarak sekitar 13 kilometer atau 45 menit dari Bandara Ngurah Rai. Pasar Kumbasari terkenal sebagai pasar grosiran yang terdiri dari dua lantai.
Untuk bahan kebutuhan sehari-hari bisa di dapatkan di lantai dasar, sedangkan di lantai atas terdapat toko-toko kerajinan tangan yang menjual berbagai aneka cinderamata khas Bali. Barang-barang kerajinan yang biasa dijual sebagai cinderamata di kios-kios di Kuta dan sekitarnya, biasanya berasal dari Pasar Kumbasari.
Disini kita bisa membeli pakaian dan aksesoris mote khas Bali, patung dan ukiran, sampai mebel dan pernak-pernik seperti aneka anyaman bambu seperti besek dan ingke. Jika anda berminat membeli dalam jumlah banyak, di sinilah lokasi yang tepat, walaupun membeli dalam jumlah kecil pun tak masalah.
Pasar Kumbasari ini juga buka 24 jam, di pagi hari pasar ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok namun disiang hari dan di malam hari pasar ini berganti nuansa. Di siang hari pasar ini berubah menjadi pasar yang menjual cinderamata dan aneka kerajinan tangan seperti perak, batik Bali, lukisan, serta aksesoris dan pernak pernik khas Bali seperti tenun ikat Bali, dan keperluan upacara adat keagamaan seperti tempat dupa dan garu juga tersedia.
Harga jual di pasar Kumbasari ini jauh lebih murah dibandingkan bila membeli ditempat lain dengan syarat anda harus berani tawar menawar, bila anda seorang penawar yang ulung, maka anda bisa mendapatkan banyak barang dengan harga yang murah.
Tidak hanya masyarakat lokal Bali yang datang kesini, namun terkadang juga banyak turis manca negara datang mencari dan membeli pernak-pernik murah khas Bali. Pasar ini bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan cinderamata dan makanan khas Bali dengan harga terjangkau. Pada malam hari di kawasan pasar Kumbasari ini berubah menjadi pasar malam atau pasar senggol yang menawarkan aneka jajan pasar yang murah dan meriah.
PASAR SUKAWATI
Tempat belanja murah di Bali yang ketiga adalah Pasar Sukawati yang merupakan pasar seni terbesar di Bali dan berada di desa Sukawati di kawasan Gianyar yang berjarak sekitar 45 menit dari Denpasar. Untuk mencapai Pasar Seni ini dari Kuta, dapat melalui jalan By Pass Ngurah Rai Sanur dan kemudian ke arah Batubulan.
Pasar yang satu ini memang sangat terkenal bagi kalangan wisatawan. Harga yang ditawarkan bisa dibilang paling murah jika dibandingkan tempat belanja lainnya di Bali. Pasar Sukawati tempatnya cukup sempit, antara kios yang satu dengan lainnya saling berdekatan dengan barang-barang dagangan yang bertumpuk-tumpuk. Sehingga lorong-lorong pasarnya menyisakan ruang sempit yang hanya bisa dilalui satu orang saja.
Pada musim liburan dan akhir pekan, pengunjung di Pasar Sukawati akan berdesak-desakkan untuk berjalan dan memilih barang sehingga menimbulkan suasana yang panas dan terkesan sumpek. Disini kita bisa berbelanja kain pantai, celana dan pakaian dengan motif-motif Bali, tas anyaman khas Bali, sampai sandal-sandal mote yang cantik.
Lukisan-lukisan Bali juga termasuk yang paling diburu di pasar ini. Karena pasar ini dekat dengan desa-desa pusat pembuatan kerajinan Bali, maka kita akan menemukan banyak model patung dan ukiran khas Bali. Sebaiknya datang di pagi hari saat belum banyak orang yang datang untuk berbelanja. Proses menawar pun lebih mudah dilakukan di pagi hari, saat pedagang baru memulai aktivitas.
Di sini kita juga harus pandai menawar harga barang yang dijual, karena biasanya para pedagang memberikan harga yang agak mahal, padahal sebenarnya bisa kita dapatkan lebih murah. Tawar harga sampai sepertiganya, tapi tetap hati-hati karena kita juga harus jeli dalam mengamati kualitas barang yang sangat bervariasi. Pasar Sukawati buka dari jam 08.00 pagi hingga 17.00 sore.
PASAR GUWANG
Pasar Guwang berada di di jalan Raya Guwang, kecamatan Sukawati, Gianyar. Tempat ini berjarak sekitar 9 kilometer dari Denpasar dan terletak sekitar satu kilometer sebelum Pasar Sukawati. Anda dapat melalui Bypass Ngurah Rai-Sanur ke Batubulan, lalu ke arah Celuk, sampai di perbatasan Sukawati, belok kanan ke jalan Raya Guwang, Sukawati.
Pasar ini dibangun pada tahun 2002 dan lebih rapih untuk mendukung Pasar Sukawati dengan tempat parkirnya yang lebih luas untuk bus wisata. Barang yang dijual sebetulnya sama dengan Pasar Sukawati. Pasar Seni Guwang terbagi menjadi tiga blok, yaitu blok A di sebelah kiri dari pintu gerbang masuk yang menjual barang-barang cenderamata berupa kerajinan kayu dan barang yang lain.
Di blok B yang terletak di sebelah kanan pintu gerbang menjual cenderamata dan pakaian juga selain bahan dari kain. Sedangkan blok C letaknya di antara ujung blok A dan blok B. Di pasar ini tidak ada pedagang asongan yang berkeliling di sekitar atau di dalam pasar seperti di Pasar Sukawati. Untuk dapat berbelanja lebih puas, datanglah lebih pagi, hari biasa atau bukan pada musim liburan, disaat para pedagang biasanya memberikan harga yang lebih murah sebagai penglaris dagangannya.
PASAR UBUD
Pasar tradisional Ubud berlokasi di jalan Raya Ubud, di kawasan Gianyar. Pasar Ubud ini terbagi dalam dua bagian, yang pertama berada di sebelah barat dan lebih dikenal sebagai Pasar Seni Ubud. Ditempat ini pedagang menjual barang-barang seni dan kerajinan khas Bali seperti sandal khas Bali, baju Bali, sarung pantai, tikar, lukisan, patung, cermin unik sampai gantungan kunci.
Barang-barang yang ditawarkannya terbilang berkualitas namun harganya tidak bisa dibilang paling murah. Pedagang disini biasanya mengambil langsung barang-barang seni dan kerajinan dari para pengrajin Bali sehingga harganya masih terjangkau. Bagian kedua adalah Pasar Tradisional Ubud yang menjual barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, sayur-mayur buah-buahan, dan lainnya.
Lokasi pasar ini sangat strategis, persis di depan Puri Agung Saren Ubud, tepatnya di persimpangan jalan Monkey Forest. Disini kita dapat membeli tas anyaman, baju-baju bertuliskan Bali, pakaian tradisional Bali, sampai patung dan lukisan. Coba juga aneka jajanan pasar yang dijual di pasar ini. Sebaiknya datang di pagi hari karena siang hari biasanya dipadati oleh rombongan turis.
Pasar Tradisional Ubud merupakan salah satu pelengkap keanekaragaman tempat berbelanja Bali dan sebagai lokasi wisata yang terkenal sampai ke mancanegara. Jam operasional di pasar barang-barang kebutuhan pokok ini berbeda dengan jam buka Pasar seni Ubud yaitu dari pagi sampai siang hari.
Lokasi berbelanja ini patut anda kunjungi untuk mendapatkan oleh-oleh khas Bali yang unik dan murah. Disini kita bisa menawar sepuasnya sampai barang yang diinginkan tersebut sesuai degan harga yang kita inginkan. Pasar Ubud buka dari jam 04.00 – 18.00 setiap harinya.
PASAR KRENENG
Pasar senggol ini terletak di jalan Kamboja di kawasan Badung, Denpasar. Untuk mencapai pasar ini sekitar tiga kilometer atau sekitar 10 menit dari pusat kota Denpasar. Pasar Kreneng dibuat pada tahun 1983, dan terdiri atas tiga lantai.
Pasar tradisional ini menjual berbagai macam bahan makanan, jajanan khas Bali, dan pakaian dengan harga terjangkau. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang buka setiap hari, sejak subuh hingga malam hari. Di waktu pagi hingga menjelang tengah hari, pasar ini menjual barang- kebutuhan sehari-hari dan pada malam harinya berubah menjadi pasar malam.
Khusus untuk los sembako, pasar ini hanya buka dari pukul 06.00 – 15.00. Pada malam harinya, pasar ini akan ramai dengan penjual pakaian, peralatan elektronik, buah-buahan, dan makanan, dimana kita bisa mendapatkan berbagai kebutuhan sehari-sehari dengan harga lebih murah.
Keunikan Pasar Kreneng ini adalah pasar malamnya yang menjual berbagai jenis makanan khas Bali juga makanan khas dari daerah lain. Para pedagang disini bermacam-macam dan berasal dari Bali atau dari luar pulau Bali.
Area parkir yang cukup luas serta banyaknya para penjual makanan dan minuman di pasar ini memberikan suatu kepuasan tersendiri bagi pengunjung yang datang ditambah lagi dengan harga barang yang dijual di pasar ini sangat murah. Pasar malam di kreneng ini tempatnya lebih rapi dibandingkan dengan pasar malam di Kumbasari. Pasar malam ini buka sampai dengan pukul 10 malam.
KRISNA
Krisna Bali merupakan pusat oleh-oleh terlengkap dan terbesar di Bali yang buka 24 jam dengan harga cukup murah tanpa harus menawar. Krisna mempunyai empat outlet di lokasi yang berbeda: Krisna Nusa Indah di jalan Nusa Indah 77, Krisna Nusa Kambangan di jalan Nusa Kambangan 160 A Denpasar, Krisna Sunset Road di jalan Sunset Road 88 Kuta, dan Rama Krisna di jalan Raya Tuban 2 yang bisa ditempuh hanya dalam waktu lima menit dari Bandara Ngurah Rai.
Barang yang dijual di Krisna Bali adalah oleh-oleh makanan khas Bali, biasanya cemilan seperti pie susu, keripik ceker, aneka keripik lainnya, kue kering, buah salak, dodol, dan masih banyak lagi. Di toko ini juga menjual kopi khas Bali yaitu kopi Kintamani, kopi Mangsi dan kopi Bali Spirit dalam bentuk biji atau bubuk dengan harga untuk sekantung kecil kopi mulai dari Rp. 12.500-120.000.
Selain menjual makanan khas Bali, Krisna Bali juga menjual berbagai macam pakaian, udeng, aksesoris dan topi khas Bali. Di bagian belakang, terdapat ruangan yang menjual kaos dengan kata-kata lucu, harganya berkisar dari Rp. 25.000-55.000 saja. Bermacam kain Bali pun tersedia di sini, harganya dari Rp. 35.000-95.000.
Selain kain di sini juga tersedia bermacam selimut dan bedcover dengan motif tradisional khas Bali, macam-macam tas yang terbuat dari perca atau dari kain Bali dan batik, tas anyaman, dan tas model terkini pun ada. Ada berbagai mainan anak-anak tradisional, alat musik tradisional dan aksesoris di sini. Anda bisa membeli centong kayu, ukulele, layangan sampai kalung mutiara.
Ada juga aksesoris dari emas putih dan ukiran dari kaca, gelas-gelas cantik dan pin-pin lucu. Di bagian kanan toko terdapat area seni yang berderet lukisan dengan bermacam bentuk dan tema. Toko Krisna juga memiliki jasa pembungkusan dengan kardus, hanya dengan membayar sekitar Rp. 5.000 per kardus, anda bisa yakin barang belanjaan aman dari kerusakan.
ERLANGGA BALI
Pusat cinderamata Erlangga Bali memiliki dua gerai yang bertempat di kota Denpasar tepatmya di jalan Imam Bonjol, dan di jalan Pulau Nusa Kambangan yang bersebelahan dengan pusat cinderamata Krisna Bali.
Untuk menuju ke toko cinderamata Erlangga Bali, dari Kuta menuju tempat ini di Denpasar memerlukan waktu sekitar 30 menit. Toko ini terdiri dari dua lantai, di lantai pertama kita bisa memilih aksesoris, baju batik, sarung pantai, aneka kerajinan patung dan ukiran. Tas dan dompet berbagai model dan bahan ada di lantai dua, juga sandal etnik, topi rajut, celana pantai, kaos santai, boneka lucu, gelang kayu, kalung kayu dan berbagai kerajinan dari kayu lainnya.
Barang-barang yang dijual di jaringan supermarket cinderamata ini nyaris sama dengan di Pasar Seni Sukawati. Dengan bangunannya yang cukup luas dan nyaman, kenyamanan kita berbelanja disini pasti terjamin. Disini kita tidak bisa menawar harga seperti halnya di Pasar Seni Sukowati atau Pasar Seni Kuta, tetapi harga yang ditawarkan tidak terlalu jauh berbeda dengan yang ada di kedua pasar seni tersebut.
Misalnya gelang manik-manik berkisar dari Rp 5000-20.000 per buahnya. Aneka sandal khas Bali dari Rp 15.000-35.000 per unit. Yang lebih murah lagi seperti gantungan kunci, dari Rp 5000-10.000 per unit. Bagi pembeli yang tak biasa menawar, tempat ini sangatlah cocok untuk mendapatkan cinderamata dengan harga yang sama murahnya dengan belanja mudah dan nyaman layaknya supermarket oleh-oleh khas Bali.
DESA TEGALALANG
Tegalalang letaknya tidak jauh dari Ubud, atau tepatnya berada disebelah utara Ubud. Di sepanjang jalan di desa Tegalalang terdapat toko-toko atau sekedar ruang pamer yang berjejer di sepanjang 10 kilometer, kebanyakan menjual barang-barang kerajinan kayu mulai dari aneka kerajinan tangan ukiran kucing-kucingan, dolphin, jerapah, sampai lemari jati pun ada.
Aneka model tas dari beragam bahan, ukiran batu padas, ukiran kayu murah meriah, topeng kayu, kerajinan tangan dari kaca seperti vas bunga, botol unik, piring, lampion, semuanya ada di sini. Mebel dari kayu-kayu ringan, kayu-kayu bekas peti kemas dengan tampilan antik, aneka kap lampu yang lucu-lucu, kerajinan tanah liat, dan guci-guci.
Desa Tegalalang adalah daerah dimana para seniman Gianyar memasarkan hasil kerajinan tangan mereka. Disini juga terdapat “home industry” dan gudang kerajinan tangan dari semua produk Bali yang menjual secara grosir.
Kalau kita berkendaraan lewat daerah Tegalalang, selain pemandangan sawah bertingkat yang sangat indah, mata kita juga akan tertarik pada aneka warna serta macam-macam bentuk kerajinan tangan yang dijajar di sepanjang jalan, serta toko-toko kecil yang penuh dengan warna-warni produk kerajinan yg dijual dalam partai besar maupun eceran.
Salah satu tips belanja di sini adalah harus jeli dalam melihat atau memilih barang-barang yang yang mungkin sebagian sudah tertutup debu yang menumpuk di antara barang-barang dagangan. Toko-toko di Tegalalang memang tidak secantik toko-toko di Ubud, bahkan mungkin lebih pantas disebut gudang atau bengkel daripada disebut toko kerajinan.
Tetapi silakan bandingkan harganya yang lebih murah. Jangan kecewa kalau barang yang kita inginkan ternyata merupakan pesanan orang lain atau sekedar sampel barang yang tidak dijual, dalam arti anda harus memesan terlebih dahulu barang yang ingin anda beli.
DESA CELUK
Desa Celuk merupakan salah satu desa wisata yang terkenal dengan kerajinan emas dan perak, di daerah Sukawati, Gianyar. Desa wisata ini tidak jauh dari Denpasar, hanya berjarak sekitar delapan kilometer menuju arah Gianyar, sebelum pasar seni Sukawati. Setelah memasuki wilayah desa Celuk ini, di sepanjang jalan terdapat banyak toko yang berderet-deret. Hampir seluruh dari toko tersebut memajang dan menjual barang-barang hasil kerajinan perak.
Pada umumnya kerajinan perak yang dipajang dan dijual itu diletakkan di dalam rak-rak kaca untuk dipamerkan kepada wisatawan. Anda akan menemukan barang-barang kerajinan dari perak yang bentuknya beraneka ragam, seperti perhiasan, peralatan dapur, hiasan-hiasan, dan pajangan.
Perhiasan yang terbuat dari emas dan perak seperti cincin, gelang, anting, kalung, bros, dan leontin. Sedangkan kerajinan yang berbentuk peralatan dapur seperti sendok, garpu, piring, cangkir, gelas, atau bokor yang dipakai umat Hindu untuk tempat sesajen ketika bersembahyang.
Untuk kerajinan perak dengan bentuk hiasan dan pajangan, antara lain keris, kipas, miniatur dari alat transportasi seperti delman, becak, motor, mobil, perahu, dan lain-lain. Barang kerajinan perak yang dijual dan dipajang di dalam rak-rak itu, pada umumnya terdapat label harga yang sebagian tertera dalam bentuk dollar, namun untuk pembeli turis domestik akan diberikan harga rupiah.
Harga kerajinan perak tersebut sangat bervariasi tergantung dari jenis, model, dan besar kecilnya barang tersebut. Harga yang bisa didapatkan paling murah sekitar IDR.30.000, dan yang termahal bisa mencapai di atas IDR.10 juta, yaitu kerajinan emas dan perak berupa hiasan atau pajangan yang bentuknya lebih besar.
Berbelanja kerajinan perak di desa wisata Celuk ini keuntungannya adalah sekalipun barang-barang yang dijual sudah diberi label harga, setiap pembeli tetap boleh menawar harga sehingga kadang-kadang bisa mendapatkan barang itu dengan harga separuh dari label harganya.
CENING BAGUS DAN CAH AYU
Cening Bagus dan Cah Ayu adalah pusat makanan tradisional dan kerajinan khas Gianyar. Cah Ayu menawarkan berbagai macam makanan khas Bali dengan sertifikat halal dari MUI. Kedua tempat ini terletak di jalan Raya Batu Bulan, Sukawati, Gianyar, Bali. Cening Bagus tempatnya cukup besar dengan parkiran luas dan terdiri dari dua lantai.
Namun di sini lebih banyak produk berjenis makanan olahan seperti kacang Bali, pie susu, brem, sale pisang keju, kelebihannya dari tempat ini adalah anda bisa sekedar mencicipi cemilan khas Bali yang tersedia dalam toples-toples kecil, dan jika anda tertarik anda bisa membelinya.
Tempat ini juga menjual kerajinan tangan khas Bali seperti kaos bermotif Bali, batik Bali, baju-baju khas Bali, tas wanita, dompet, sandal, topi gelang-gelang kecil, udeng, dan hampir semuanya adalah produk Gianyar. Waktu yang terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah pagi hari atau ketika masih belum penuh sesak dengan rombongan bis-bis wisatawan.
ALAS ARUM AGUNG SANUR
Jika anda berada di daerah Sanur, anda bisa mampir di toko ini yang terletak di jalan Danau Tamblingan 136, Sanur. Alas Arum Agung merupakan salah satu objek wisata belanja di Bali yang terletak di kawasan Sanur. Di sini anda bisa berbelanja ditempat yang tak terlalu ramai untuk mendapatkan aneka barang-barang rumah tangga, buah-buahan import dan eksotis, pernak-pernik khas Bali serta aneka produk pakaian sebagai oleh-oleh liburan anda di pulau Bali.
Alas Arum Agung di Sanur merupakan tujuan belanja favorit di kawasan Sanur. Di sini anda bisa mendapatkan aneka barang-barang seperti kerajinan khas Bali dengan harga yang terjangkau. Lokasi belanja yang satu ini merupakan supermarket yang tak memerlukan proses tawar menawar.
Meskipun demikian, anda tak perlu khawatir karena harga yang dicantumkan cukup terjangkau dan masuk akal. Temukan berbagai objek wisata belanja di Bali lainnya, dan pastikan anda bisa membawa pulang barang oleh-oleh murah yang bisa anda beli dalam jumlah yang banyak.
PASAR KODOK
Pasar Kodok adalah tempat wisata belanja pakaian bekas import terbesar di Bali yang terletak di kabupaten Tabanan tepatnya di jalan kampung kodok, Desa Dauh Peken. Tempat ini dapat ditempuh sekitar 40 menit dari Denpasar dan sekitar 90 menit dari Ngurah Rai. Dari Denpasar ke perempatan bundaran Tabanan (Pasar Kediri), lurus menuju Negara, lewati Hardy’s Grosir Kediri Tabanan.
Kurang lebih satu kilometer dari hardys tabanan lewati perempatan lampu merah, lurus perempatan kedua, kemudian belok kanan di jalan kampung kodok. Sekitar 300 meter anda akan menemukan jalan masuk di sebelah kanan jalan. Lokasinya agak tersembunyi dekat persawahan yang menjadi area pasar tersebut, bersiaplah untuk debu dan tanah karena pasar ini bukanlah seperti pasar rapih lainnya.
Tempat belanja ini dimulai sekitar tahun 2001 dan kebanyakan hanya didatangi oleh turis domestik. Sekarang pasar ini telah mempunyai lebih dari 300 orang pedagang yang tersebar rapi dalam jajaran kios, pakaian yang dijual disini seperti jeans, kaos retro, singlets, jumpers, pakaian renang unik, dan banyak lagi seperti gaun, jaket, jaket kulit, tas dan sepatu, yang kelihatannya didatangkan dari negara Eropa. Biasanya pengunjung sudah memadati pasar Kodok sejak pukul 09.00 pagi.
Bagi anda yang suka berbelanja, apalagi mencari pakaian-pakaian yang bermerk dan berkualitas dengan harga terjangkau, sangat disarankan untuk berkunjung ke objek wisata belanja yang satu ini. Hanya dengan membayar karcis parkir Rp. 1000 untuk motor dan Rp. 2000 untuk mobil anda sudah dapat masuk dan berkeliling-keliling untuk berbelanja pakaian yang anda inginkan.
Pilihlah dengan sabar dan tidak terburu-buru jangan kaget kalau anda bisa mendapatkan pakaian bekas bermerk seperti Levis, Adidas, Stussy, Benetton, H&M, Gap, dan dalam kondisi yang masih bagus. Setelah berkunjung ke objek wisata belanja pasar Kodok, andapun bisa mampir ke rumah makan ataupun restoran terdekat yang berada di sekitar objek wisata ini jika anda lapar ataupun ingin bersantai menikmati kuliner khas di Bali.
PASAR BURUNG SATRIA DAN SANGLAH
Bagi anda para penggemar burung di Bali, ada dua pasar burung, yaitu pasar burung Satria dan Sanglah di Denpasar. Pasar burung Satria terletak di sebelah utara jalan gajah Mada di sudut jalan Nakula dan jalan Veteran. Sebagai obyek wisata budaya Kodya Denpasar pasar ini merupakan pasar burung umum yang menjual berbagai macam kebutuhan hobi penyayang binatang lain seperti guinea pigs, kelinci, ikan tropis, and monyet.
Para pedagang burung sering menyebut pasar ini sebagai pasar burung murah dan pusat grosir yang berasal dari luar daerah seperti Solo dan Bandung. Dari sini sangkar dan burung akan beredar ke outlet-outlet yang ada.
Ratusan kenari setiap minggu datang dari Malang, dan ada pula burung lain, seperti jalak, beo, murai atau parkit. Biasanya, sesaat setelah kedatangan burung-burung baru inilah para pembeli yang memang mencari untuk persiapan lomba memilih lebih awal. Selain harganya relatif murah, jika pintar memilih akan mendapatkan burung berkualitas.
Berbeda dengan pasar burung Satria yang berjarak sekitar tujuh km dari sana ada Pasar Sanglah yang terletak di selatan Denpasar dekat rumah sakit Sanglah, yang dikenal sebagai pasar burung lomba. Karena selain seluruh penghuninya adalah pemain burung, kebetulan di areal parkir pasar tersebut dibangun gantungan burung yang sering digunakan untuk gelaran lomba.
Padatnya acara latihan dan lomba di pasar Sanglah membuat pasar tersebut identik dengan pasar burung-burung lomba. Sebagai pasar burung lomba, di sini juga menjual sangkar lomba kualitas nomor satu. Bahkan sangkar cungkok juga dijual di sini dengan harga di atas 10 jutaan yang sebagian besar berasal dari Solo seperti sangkar ukir dengan harga tertinggi kisaran 5 juta.
Jika ingin mencari burung bakalan atau sangkar biasa, Pasar Satria menjadi pilihan. Sebaliknya, jika sudah berorientasi lomba misalnya, maka Pasar Sanglah akan menjadi tujuan lokasi belanja. (Sumber:Agrobisnis)
PASAR KLUNGKUNG
Pasar Klungkung terletak di Semarapura, Klungkung dan berada diseberang taman Kertagosa yang jaman dahulu merupakan balai sidang raja-raja Bali sebagai salah satu obyek wisata di Klungkung. Untuk menuju tempat ini dari Denpasar ke arah Batubulan, terus sampai desa Takmung, tidak jauh dari jalan Gajah Mada. Pasar ini dikenal sebagai pusat aneka tenun ikat bali atau kain Endek.
Disini terdapat beragam jenis, warna, dan motif dengan harga paling murah IDR. 30.000 per meter hingga ratusan ribu per meter. Bagi penggemarnya mungkin berjalan-jalan ke aneka industri pertenunan tradisional disini akan sangat menyenangkan.
Tetapi bagi turis lainnya pasar ini juga menyediakan jajanan pasar khas Bali, dan oleh-oleh seperti pakaian tradisional Bali, kerajinan tangan lokal, lukisan, perak, dan perhiasan seperti anting-anting, kalung, bros dan hiasan rambut, cukup dengan berbelanja di pasar Klungkung. Jadi wajar sekali kalau banyak turis singgah disini, apalagi jaraknya dengan Denpasar hanya sekitar 25 km saja.
PASAR SINDHU
Pasar Sindhu terletak di jalan Danau Tamblingan, dekat pantai Sanur, dan telah berdiri sejak tahun 1972. Sejak 2009 pasar ini telah diperbaharui menjadi pasar moderen yang rapih dan bersih yang menjual aneka souvenir, kerajinan tangan, baju, peralatan rumah tangga, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
Turis asing mulai berdatangan kepasar ini untuk mengenal bumbu, sayur, buah-buahan lokal, bunga dan barang-barang untuk upacara keagamaan. Pasar ini mempunyai 150 pedagang, 87 toko dan sekitar 70 pedagang lepas harian, dan buka mulai jam 04.00 pagi sampai jam 14.00 siang. Pada malam hari pasar ini menjual beragam makanan khas Bali, Jawa, Madura, Sumatera, serta China, mulai dari lokal sampai makanan ikan laut segar dengan harga yang cukup murah
PASAR BATUBULAN
Pasar Batubulan terletak di perbatasan Denpasar dan Gianyar. Letaknya hanya sekitar 10 kilometer atau 15 menit dari Denpasar, atau 45 menit dari Kuta. Tempat ini cukup terkenal bagi turis lokal dan luar negeri yang menjual berbagai macam pahatan patung yang terbuat dari batu vulkanik lunak dengan berbagai macam model mulai dari yang tradisional sampai yang moderen, mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Hampir disepanjang jalan akan anda temui toko-toko kerajinan dan seni yang menjual hasil karya mereka seperti patung-patung batu Ganesha, Buddha, dewa dan dewi, tokoh perwayangan, hingga patung moderen. Desa ini unik karena hampir seluruh penduduknya mempunyai keahlian dalam memahat patung dan mengukir.
Disini juga terdapat kerajinan ukiran kayu dan bambu. Pada jaman dulu patung-patung ini dibuat untuk untuk menghiasi pura dan istana di Bali, dan sekarang di jual untuk hiasan taman, kantor, hotel dan untuk eksport. Kerajinan pintu ukir kayu jati dengan motif bunga dan perwayangan juga merupakan barang seni yang akan anda temui disini.