Anda pernah jual baju kiloan? Atau membeli di pedagang yang menjual baju dengan cara seperti itu? Menjadi seorang pegawai memang susah–susah senang. Ada enaknya karena sudah pasti mendapatkan gaji. Tapi tidak enaknya karena sering kerja lembur, atau adanya ancaman PHK (pemutusan hubungan kerja).
Kendala di atas memicu banyak orang untuk menemukan usaha sampingan yang lebih menjanjikan, meski awalnya harus bersusah dan belajar terlebih dahulu. Mulai dari buka counter pulsa handphone, jadi makelar, buka toko hingga jualan online. Semuanya dilakukan agar dapur selalu mengepul. Bagi orang muda, biar kantong tak pernah kempes tentunya.
Namun beberapa usaha sering mengalami kendala yang tak disangka. Entah karena pangsa pasar yang sepi, kurang modal, hingga kendala yang tidak diprediksi misal saja ditipu oleh konsumen.
Tips Menjual Baju Kiloan
Sementara ini, usaha yang masih sangat digemari oleh banyak orang dan menjanjikan pangsa pasar yang tidak pernah habis adalah usaha dagang baju, makanan dan alat elektronik. Semua hal tersebut tidak pernah kehilangan konsumennya. Tak bisa dikategorikan lagi peminatnya, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa membutuhkan ketiganya.
Oleh karena itu, jika ingin mencoba untuk memulai usaha sampingan, pilihlah salah satu dari ketiga usaha tersebut. Namun jika akan melakukan usaha yang mudah untuk dijalankan, mungkin karena tidak pandai memasak atau kekurangan modal untuk membeli barang elektronik, dapat memilih usaha jualan baju.
Jualan baju tidak pernah kehilangan pangsa pasarnya. Sekarang menjamur toko yang menawarkan beragam jenis baju, dari anak kecil, muda hingga tua. Wanita juga pria, dari komunitas biasa hingga komunitas berkelas memiliki konsumen tersendiri.
Lihat saja sepanjang jalan di Bandung, berbagai FO (Factory Outlet) berjajar menawarkan kaos – kaos distro yang berlabel. Atau jika ingin berkunjung ke daerah Solo terdapat pasar Klewer, PGS (Pusat Grosir Solo), BTC (Beteng Trade Center) yang menjajakan berbagai jenis pakaian batik dan kain batik, termasuk pula di Yogyakarta, yang mana Pasar Beringharjo menjadi pusat kulakan dan transaksi batik terbesar di Yogyakarta.
Berkembang pula sekarang jenis pabrikan konveksi (khusus jahitan) di beberapa tempat di Indonesia khusus untuk pembuatan pakaian, belum lagi pabrik yang tak pernah habis order. Semua berkaitan dengan kain dan pakaian.
Berbicara tentang usaha jualan baju, kalau dahulu ditawarkan jenis baju dengan pajangan di mall–mall, atau tampilan yang menarik di suatu situs usaha, maka sekarang ada jenis usaha jualan baju kiloan. Beberapa orang mungkin baru mendengar jenis bisnis ini. Terdengar cukup unik, karena yang berhubungan dengan kiloan sering kali adalah usaha laundry kiloan, jual beli bahan pokok dalam kiloan atau jual barang bekas secara kiloan. Maka tak heran ketika ada yang mendengarkan langsung memberikan status barang kiloan sebagai barang murah.
Usaha jualan baju kiloan sebenarnya bukan barang yang baru dalam dunia jual beli. Hanya saja pangsa pasarnya memang belum begitu besar, karena belum banyak yang mempopulerkan. Dan usaha ini hanya untuk tengkulak yang mengambil barang pada produsen, misal saja pada pabrikan. Sehingga jangan menganggap remeh barang kiloan jenis yang satu ini.
Barang yang dijual bukan seperti baju obral di pinggir jalan dari impor negara lain yang mungkin telah pernah digunakan atau disangsikan terdapat penyakit, atau mungkin barang BM (black market) dan BS (barang cacat). Barang yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik karena berasal dari produsen yang resmi, hanya saja pangsa pasar dari produsen (konveksi) ini dikhususkan untuk dalam negeri sehingga harga yang ditawarkan lebih miring.
Kulak Baju Kiloan
Bandung lagi–lagi menjadi barometer dari industri dan bisnis baju kiloan ini. Tidak sedikit pabrikan konveksi yang menawarkan harga miring baju yang dijual kiloan. Rata-rata untuk harga baju adalah Rp 3.500 sampai Rp 5.000. Cukup murah untuk usaha dengan modal yang terbatas. Untuk memulai bisnis jual baju kiloan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda sukses dalam jenis usaha jual baju kiloan.
- Perlu diingat, baju kiloan adalah untuk tengkulak. Sehingga caranya membeli dari produsen, dan jangan menjualnya sebagai harga per kilo. Tetapi juallah dengan harga per satuan yang ditentukan sendiri, misalkan per satu baju, per sepuluh baju, per lusin, per kodi dan sebagainya.
- Lihat dahulu pangsa pasar yang akan dibidik. Jika membidik masyarakat bawah dengan umur 17–30 tahun, maka baju yang harus dipilih adalah baju yang mengikuti perkembangan mode. Termasuk pula baju yang sering dipakai oleh orang-orang yang menjadi objek ‘buruan’. Sering–seringlah main ke pasar untuk mengetahui tingkat keinginan seseorang dan pilihan yang dijatuhkan dalam membeli baju.
- Pilihlah baju dengan variasi yang cukup beragam. Membeli baju kiloan satu kwintal (100 kg) tidak berarti tidak boleh memilih baju yang dibeli dari produsen. Anda diijinkan memilih baju yang diinginkan. Maka pilihlah baju yang variatif sebelum membelinya.
- Tentukan harga yang cocok dengan baju Anda. Jika membidik masyarakat bawah, jangan terlalu membebani calon konsumen dengan harga selangit. Perkiraan saja harga yang ditawarkan sesuai dengan pasaran, namun kurangi sedikit untuk menarik minat calon konsumen lain.
- Carilah tempat pemasaran yang tepat. Perlu diingat, orang yang ingin berbelanja tentu melihat spot (toko) yang ingin dituju. Buatlah suasana toko yang nyaman dan elegan, sehingga orang–orang akan mampir, sekedar melihat atau memilih baju yang ditawarkan. Jangan memilih daerah yang terlalu ramai, seperti di pojok pertigaan karena spot tersebut bukanlah spot yang cocok. Orang hanya akan sekedar melihat saja tanpa memiliki keinginan untuk singgah.
- Buatlah keadaan toko sebaik mungkin. Hindari bentuk toko yang terlalu murahan, seperti menggantung baju terlalu banyak hingga menutupi pemandangan, menggunakan rak–rak yang terlalu besar dan menaruh baju tanpa aturan. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan asumsi bahwa barang yang dijual adalah barang murahan. Usahakan menggantung baju dengan rapi, susun baju dengan rapi layaknya di mall–mall besar, lipat pula baju yang tidak digantung dan beri label agar terkesan tidak abal–abal (meski memang bukan bermutu abal–abal). Dengan begitu, orang akan sudi mampir ke toko lagi.
- Sering berikan promosi. Misalkan saja, ada harga khusus untuk grosir, ada diskon jika membeli setengah lusin, potongan harga untuk pembelian di atas harga tertentu. Dengan begitu, calon pembeli merasa diberikan rasa nyaman, karena selain harga murah, tempat yang nyaman belum lagi fasilitas diskon yang tidak sedikit. Jagalah pula konsumen karena dari konsumen akan datang konsumen lain. Jika menyia–nyiakan satu konsumen, maka hal itu bisa menjadi ancaman bagi bisnis, karena bisa saja konsumen yang dikecewakan berbicara pada kerabatnya untuk menjauhi toko yang dimiliki.
- Tawarkan pula dengan sistem online. Sistem online bukan lagi hal yang asing. Banyak transaksi terjadi secara online dan gelontoran uang via online bahkan dalam jumlah yang lebih besar dibanding via offline. Maka tak berlebihan jika menawarkan barang Anda melalui toko online. Anda dapat menyewa orang untuk membuatkan toko online baju, atau membuat toko online sendiri yang gratis dan banyak ditawarkan oleh penyedia toko online.