Pasar Tradisional Kota Kembang Bandung, Menjadi Jujugan Pedagang Online
Ingin kulakan sepatu dan tas murah? Datang saja ke Bandung di jalan Dalem Kaum. Di Pasar Kota Kembang Anda bisa mendapatkan barang bagus dengan harga grosir. Ahmad Fahlawi, salah pemilik toko di Pasar Kota Kembang mengatakan jika dulunya pasar ini terkenal sebagai pasar tradisional. Sekarang, sebutan itu sudah tidak berlaku lagi.
Sekarang sudah menjadi pasar online, karena pemilik toko online kulakan disini. Pedagang online sering mengambil barang di Pasar Kota Kembang karena harganya yang sangat murah dan tidak perlu berdesak-desakan di Pusat Grosir Tanah Abang.
Di antaranya tas wanita dijual mulai harga Rp 50.000 dan sepatu dijual dengan harga Rp 75.000. Untuk harga tas wanita yang dijual Rp 50.000, pedagang online menjualnya lagi dengan harga Rp 75.000 sampai Rp 125.000.
Saat pagi hari Pasar Kota Kembang memang tidak rame, tapi saat hari sudah sore pedagang online mulai berdatangan untuk mengambil pesanan. Menurut pantauan team blog grosir kulakan, pedagang online berdatangan dari satu toko ke toko lainnya untuk mendapatkan model Sepatu atau tas yang mereka jual secara online.
Di Pasar Kota Kembang sangat mudah mendapatkan produk bermerk terkenal. Jika berkunjung kesana jangan kaget kalau misalnya menemukan dompet bermerek Dolce&Gabbana, Gucci, Versace, atau tas branded lainnya. Tapi pastinya bukan produk original, melainkan barang KW. Harganya sangat murah sekali.
Ratusan lapak-lapak para penjual berderet mengapit jalanan selebar sekitar 1 meter. Menyusuri Pasar Kota Kembang panjangnya hanya seratusan meter lebih ini akan membuat mata “kalap” untuk belanja.
Sepatu merupakan produk yang paling dominan dijual di tempat ini, selain tas, aksesoris, kain dan kosmetik. Mungkin tak sekelas barang-barang bermerek dengan kualitas tinggi, tapi jangan salah, model-model sepatu maupun tas yang dipajang tak kalah fashionable dengan produk keluaran merek terkenal.
Pasar Kota Kembang buka jam 9:00 WIB dan tutup jam 20:00 WIB. Oh iya, pasar ini kalau orang Bandung menyebutnya “pasar kokom”. Lokasinya cukup strategis memudahkan Anda yang akan berbelanja di sini. Tapi akan sedikit sulit jika Anda membawa mobil pribadi, karena harus mencari tempat parkir yang aman dan sedikit jauh dari pasar.
Sekarang sudah menjadi pasar online, karena pemilik toko online kulakan disini. Pedagang online sering mengambil barang di Pasar Kota Kembang karena harganya yang sangat murah dan tidak perlu berdesak-desakan di Pusat Grosir Tanah Abang.
Di antaranya tas wanita dijual mulai harga Rp 50.000 dan sepatu dijual dengan harga Rp 75.000. Untuk harga tas wanita yang dijual Rp 50.000, pedagang online menjualnya lagi dengan harga Rp 75.000 sampai Rp 125.000.
Saat pagi hari Pasar Kota Kembang memang tidak rame, tapi saat hari sudah sore pedagang online mulai berdatangan untuk mengambil pesanan. Menurut pantauan team blog grosir kulakan, pedagang online berdatangan dari satu toko ke toko lainnya untuk mendapatkan model Sepatu atau tas yang mereka jual secara online.
Di Pasar Kota Kembang sangat mudah mendapatkan produk bermerk terkenal. Jika berkunjung kesana jangan kaget kalau misalnya menemukan dompet bermerek Dolce&Gabbana, Gucci, Versace, atau tas branded lainnya. Tapi pastinya bukan produk original, melainkan barang KW. Harganya sangat murah sekali.
Ratusan lapak-lapak para penjual berderet mengapit jalanan selebar sekitar 1 meter. Menyusuri Pasar Kota Kembang panjangnya hanya seratusan meter lebih ini akan membuat mata “kalap” untuk belanja.
Sepatu merupakan produk yang paling dominan dijual di tempat ini, selain tas, aksesoris, kain dan kosmetik. Mungkin tak sekelas barang-barang bermerek dengan kualitas tinggi, tapi jangan salah, model-model sepatu maupun tas yang dipajang tak kalah fashionable dengan produk keluaran merek terkenal.
Pasar Kota Kembang buka jam 9:00 WIB dan tutup jam 20:00 WIB. Oh iya, pasar ini kalau orang Bandung menyebutnya “pasar kokom”. Lokasinya cukup strategis memudahkan Anda yang akan berbelanja di sini. Tapi akan sedikit sulit jika Anda membawa mobil pribadi, karena harus mencari tempat parkir yang aman dan sedikit jauh dari pasar.