Tips Membangun Bisnis Dengan Teman atau Saudara Dekat

Menjalankan bisnis sendirian tentu sangat melelahkan. Anda harus mempersiapkan dan mengatur semuanya dengan sendiri. Lebih enak jika Anda menjalankan bisnis dengan partner. Selain ada pembagian tugas, Anda juga akan terbantu oleh keahlian partner Anda, yang mungkin mempunyai keunggulan di bidang yang bukan bagian Anda.

Untuk menentukan rekan bisnis, Anda wajib memastikan terlebih dahulu apakah dia orang yang dapat dipercaya atau tidak, dapat berkomunikasi baik dengan Anda atau tidak, dan sebagainya. Daripada repot menganalisa, Anda tentu lebih suka mengajak saudara atau teman Anda untuk bekerja sama.

Tapi, sebelum Anda melakukan itu, sebaiknya Anda mempertanyakan 10 hal dibawah ini terlebih dahulu agar dapat memastikan bahwa Anda memang memilih rekan bisnis yang tepat.

1. Apakah Anda dan teman Anda mempunyai tujuan yang sama?

Anda harus mempunyai tujuan yang jelas dalam berbisnis. Apakah Anda ingin mempunyai bisnis untuk melindungi kepentingan-kepentingan hidup keluarga Anda? Atau mungkin Anda ingin membesarkan merek bisnis Anda untuk dijual? Bila tujuan Anda tidak jelas, tentu akan sulit untuk membuat keputusan yang tepat dan benar untuk bisnis Anda.

2. Apa yang dimiliki orang tersebut untuk perusahaan?

Jangan sampai karena hubungan pertemanan atau persaudaraan yang Anda miliki membuat Anda mengaburkan batas-batas kualifikasi yang berguna untuk bisnis Anda. Selain itu, pikirkan juga tingkat kepercayaan dan komitmen yang bisa Anda berikan untuk teman atau saudara Anda tersebut.

Tuliskah job description yang jelas dan buatlah aturan main dari awal. Aturan main tersebut adalah senjata Anda untuk membuat semua orang dalam lingkungan usaha tetap mematuhi aturan dan tertib.

3. Apa yang terjadi bila kalian tidak sepakat?

Suatu usaha yang dipimpin oleh dua pemilik pastinya membingungkan. Tentukan siapa pembuat keputusan di dalam perusahaan Anda. Hal ini menjaga keutuhan perusahaan dan loyalitas karyawan Anda. Jangan sampai karyawan Anda dibuat bingung karena yang satu perintah ke kanan, sedang yang satu lagi peah ke kiri.

4. Seberapa besar toleransi Anda terhadap suatu resiko?

Yang namanya berbisnis pastilah dihadapkan dengan resiko-resiko. Tidak ada High Gain Low Risk. Kalaupun ada, pastilah tidak akan bertahan lama, karena kompetitor akan berdatangan dan kompetisi berujung pada perang harga.

Hubungan kekeluargaan atau pertemanan tidak menjamin Anda dapat menoleransi resiko-resiko besar. Sebagai contoh, bila pasangan suami-istri ingin memulai usaha baru, mungkin hanya si kakak yang siap membantu dan bersama-sama berjuang untuk merintis bisnis tersebut dari awal. Sementara si adik hanya mau ikut terjun ketika bisnis tersebut sudah lebih mapan.

5. Bagaimana Anda dan teman Anda akan memisahkan antara kepentingan pribadi dan perusahaan?

Bisnis adalah bisnis, teman adalah teman. Mungkin Anda sudah pernah mendengar ungkapan seperti ini.

Hal yang paling rawan ketika bekerja sama dengan sahabat atau saudara Anda dalam berbisnis adalah tidak mengetahui batas-batas hubungan pribadi dengan partner berbisnis.

Pertahankan profesionalitas Anda meski Anda bekerja sama dengan orang yang sangat dekat dengan Anda secara pribadi. Buatlah kesepakatan-kesepakatan seperti tidak membicarakan pekerjaan saat makan malam, dan tidak membawa masalah pribadi ketika di kantor kecuali keadaan darurat.

6. Bagaimana Anda akan mengevaluasi kinerja partner Anda?

Meskipun partner Anda adalah sahabat sendiri, tetaplah mengevaluasi hasil pekerjaan mereka secara berkala. Bila hal ini sulit dilakukan berkenaan dengan hubungan pribadi Anda dengannya, serahkan urusan ini ke pihak ketiga. Bukan berarti Anda tidak boleh mempercayai dia, tetapi janganlah selalu mempercayai orang seratus persen. Anda akan kecewa nantinya.

7. Jika tidak berhasil, apa yang akan Anda lakukan?

Pertimbangkan apa yang mungkin terjadi bila salah satu dari kalian ingin meninggalkan perusahaan. Bagaimana Anda akan menangani saham mitra Anda yang keluar? Siapa yang akan mengambil alih tanggung jawab yang ditinggalkan? Apa yang akan Anda lakukan untuk menyelamatkan hubungan pribadi kalian berdua?

8. Seperti apa penerus Anda dan teman Anda?

Bahkan jika Anda berencana bertahan dalam jangka panjang, Anda harus menyiapkan penerus Anda. Seperti kata pepatah, save a penny a day for a rainy day. Menabunglah untuk hari berkabung. Seringkali rencana penerus ini gagal karena kejadian atau musibah-musibah yang tidak menyenangkan.

Namun, Anda harus benar-benar menyiapkan penerus Anda dengan matang. Jangan sampai Anda naik pesawat dengan pilot yang belum belajar caranya mendaratkan pesawat.

Mengunjungi Pusat Grosir Yiwu di China (Bagian 2)

Ini adalah sambungan dari postingan sebelumnya, jika Anda belum membacanya silahkan baca disini. OK lanjut !!

Siapkan sepatu jalan yang nyaman, tanpa terlalu banyak aksesori bergelantungan. Karena di mall tanpa ujung di Yiwu, Anda bakal berjalan berjam-jam. Mengunjungi The China Yiwu International Trade City merupakan sebuah tantangan fisik.

Pusat grosir itu benar-benar seperti tak punya ujung. Dan, jangan punya harapan muluk bisa mengunjungi semua blok atau toko di dalamnya. Jangankan semua, dalam sehari, sepuluh persen saja mungkin tidak tercapai. Jalan ke semua blok saja belum tentu bisa dilakukan.


Kan sudah ada hitungannya. Kalau ingin mengunjungi semua dari 30 ribuan toko di dalamnya, masing-masing satu menit, delapan jam dalam sehari, Anda akan butuh dua bulan untuk “menamatkan” Trade City tersebut.

Di antara dua bangunan superpanjang yang membentuknya, yang paling menantang kekuatan jalan adalah bangunan kedua. Blok F sampai H. Ada bagian yang empat lantai, ada yang lima lantai.

Bangunan kedua itu merupakan blok yang terbaru. Begitu masuk dari dekat ujung Blok H, kesan yang didapat tidak seperti pusat grosir di Indonesia yang supersibuk. Kesannya luas dan tenang. Jalannya lebar-lebar, dengan lapisan keramik yang rapi.

Berbagai barang bisa didapatkan di Trade City ini. Di Blok H itu, lantai pertama full jualan kacamata. Ya, kacamata-kacamata plastik murah yang Anda beli di pinggir jalan atau pertokoan di Indonesia sangat mungkin dulunya kulakan di Yiwu.

Lantai dua penuh dengan penjual sporting goods. Aneka ragam bola, mulai basket sampai kelereng, aneka raket, tali skipping, peralatan fitness, dan lain-lain ada di sana. Lantai tiga adalah stationery, mulai pulpen, notebook, dan sebagainya. Sedangkan lantai empat penuh dengan produk kosmetik.

Toko-tokonya berukuran standar, kira-kira 2 x 3 meter. Ada yang lebih besar, bergantung berapa kavling yang disewa atau dibeli. Hampir semua punya pola penjualan sama.

Masing-masing toko biasanya hanya dijaga satu atau dua orang. Setiap toko punya meja, hampir semua dilengkapi komputer. Karena tak banyak pengunjung, para penjaga biasanya duduk-duduk di depan layar komputer. Toko-toko itu tidak dipenuhi barang seperti pusat grosir di Indonesia. Bahkan, masing-masing barang hanya ada satu buah yang digunakan sebagai sample saja.

Kalau kita tertarik membeli, mereka akan memberikan quotation. Berapa jumlah barang yang Anda pesan menentukan harga akhirnya. Kalau mau beli satu-satu, mereka biasanya akan menolak sambil sedikit melotot, yach namanya juga pusat grosir kok beli eceran :)

Namun, ada sedikit trik yang bisa teman-teman lakukan untuk mendapatkan barang yang diidamkan. Bilang saja tertarik ingin order, tapi butuh barang sample. Jangan terburu-buru, pura-pura saja menanyakan harga berbagai barang, lalu pura-pura tawar-menawar jumlah pesanan dan harga barang per buah. Butuh waktu, tapi biasanya berhasil.

Pakai bahasa apa? Tenang. Banyak penjaga stan di Trade City itu bisa bahasa Inggris. Tidak bisa diajak ngobrol banyak, tapi cukup untuk negosiasi harga dan jumlah. Kalaupun kerepotan, selalu ada bahasa lain yang lebih efektif: Bahasa kalkulator dan tulisan angka di kertas.

Pusat grosir Yiwu memang tidak butuh jualan eceran. Trade City itu melayani penjualan berbagai industri yang tersebar di Provinsi Zhejiang. Provinsi itu memang luar biasa, membuat berbagai produk yang kita miliki dan sehari-hari kita gunakan.

Seperempat sepatu Made in China dibuat di provinsi ini, tepatnya di Kota Wenzhou. Kota Wuyi menghasilkan satu miliar kartu permainan per tahun. Sepertiga kaus kaki di dunia dibuat di Datang. Sebanyak 350 juta payung diproduksi di Songxia setiap tahun.

Bukan hanya itu. Hobi main pingpong? Sangat mungkin paddle (bat) Anda dibuat di Shangguan. Pulpen Anda dibuat di Fenshui. Sebanyak 40 persen dasi di dunia diproduksi di Shengzhou. Sekarang perhatikan kancing baju Anda. Mungkin itu dibuat di Qiatou, sebuah kota kecil dengan penduduk hanya 64 ribu orang. Menurut catatan, sampai 70 persen kancing baju di Tiongkok dibuat di kota itu.

Dari Blok H, kami berjalan ke arah Blok G. Blok ini yang mungkin paling disuka emak-emak penggila belanja. Kenapa? Lantai pertama penuh dengan tas dan dompet. Bagi penggemar tas-tas KW branded atau tas bermerek yang palsu, mungkin di sini bukan tempatnya. Di sini bahan, model, dan jenisnya luar biasa bervariasi, namun banyak yang tidak bermerek atau merek lokal.

Masuk akal juga sih. Kita bisa beli banyak di sini, lalu pasang merek sendiri. Yups orang sana memang cerdik biar tidak kena pasal pembajakan (mungkin), mereka menjual tas polos. Dan ada sendiri toko yang melayani pembuatan merk + label + packingnya.

Sempat melihat toko dompet yang menjual merek Eropa palsu. Waktu di Tianjin, harganya sekitar 60 yuan atau Rp 75 ribu. Di Indonesia, harga di tokopedia sekitar Rp 250 ribu. Berapa harganya di Yiwu? Hanya 30 yuan atau Rp 37.500 per buah. Itu belum ditawar. Tapi, kita memang tak boleh beli satu atau dua. Kata sang penjaga toko, minimum order 200 buah.

Ada juga beberapa toko yang berjualan barang satuan, mungkin sampel yang sudah tak lagi dibutuhkan. Harganya cukup murah, ada satu kotak tas dijual hanya 20 yuan (Rp 25 ribu) per buah. Tas-tas itu, ketika sampai di Indonesia, harganya pasti di atas Rp 150 ribuan.

Blok G ini mungkin cocok juga untuk pasangan. Yang wanita nyangkut di bawah melihat tas, yang pria bisa ke lantai atas untuk melihat-lihat alat-alat komunikasi, jam dinding, jam tangan, dan berbagai perangkat elektronik. Tahu jam tangan harga Rp 50 ribuan yang kita lihat di mall-mall Indonesia? Mungkin dipesannya dari lantai dua Blok G pusat grosir Yiwu ini.

Harga barang di pusat-pusat perbelanjaan “standar” Tiongkok sudah bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Bagi kita yang pedagang, harga “standar” sudah cukup untuk memberi untung besar ketika dijual lagi di Indonesia.

Kalau melihat harga di The China Yiwu International Trade City, kita mungkin bakal geleng-geleng sampai kepala berputar 360 derajat. Di Indonesia, sebuah kelereng biasa ukuran kecil mungkin dijual Rp 100 per buah. Di Yiwu? Satu kantong isi seratus biji hanya 84 sen, tak sampai 1 yuan. Berarti, seratus biji kelereng hanya sekitar Rp 1.000.

Di toko yang menyediakan berbagai merchandise olahraga. Mereka menjual gantungan kunci, syal, handband, handuk, bantal, boneka, dan berbagai barang dengan logo tim-tim sepak bola internasional.

Termasuk di antaranya miniatur pemain-pemain top seperti David Beckham. Salah satu produk yang paling diminati yaitu miniatur Beckham itu. Tingginya sekitar 15 cm, dengan ukuran kepala lebih besar dari badan. Kepalanya bisa goyang-goyang (bobbing head).

Kalau di Indonesia atau di toko-toko resmi, miniatur itu dijual di atas Rp 100 ribu. Bahkan mungkin sampai Rp 200 ribu. Tahu berapa harganya kalau pesan di sana? Hanya 6,8 yuan atau Rp 9.100. Mau pesan boneka bentuk diri sendiri atau tokoh karangan sendiri juga bisa. Syaratnya, harus pesan minimal 5.000 buah.

Ada pula toko yang menjual barang-barang novelty. Yaitu, barang-barang unik yang dijual untuk dikoleksi. Contohnya, aneka ragam replika perisai Inggris. Miniatur tokoh film Predator dan Transformer dari besi-besian, replika full size helm dan baju besi Inggris, dan sebagainya.

Barang-barang tersebut biasanya dijual di negara-negara Barat, di berbagai gift shop. Karena memang bukan barang massal, kita tak perlu beli dalam jumlah ratusan. Bahkan, boleh beli hanya satu set saja. Perisai Inggris yang cantik dipajang di dinding rumah, harganya cukup mahal, mencapai 2.800 yuan atau Rp 3,5 juta.

Kalau dijual di Amerika, di website ebay misalnya, harganya mencapai lebih dari Rp 10 juta per set. Ingin memajang replika baju besi Inggris? Harganya 7.500 yuan atau Rp 9,375 juta. Lumayan sangar, tingginya sampai 2 meter.

Soal barang-barang unik, banyak berada di bangunan pertama, atau bangunan lama Trade City. Blok A sampai E itu terkesan lebih sederhana. Kalau di Surabaya, seperti masuk Pasar Turi.

Tentu saja dengan jalan-jalan yang lebih lebar, suasana yang lebih bersih. Blok A sampai E itu berisi berbagai macam aksesori. Mulai untuk rambut, pakaian, dan lain-lain. Kancing, ritsluiting, pita rambut, atau jepit rambut, semua ada di sana.

Kumpulan blok tersebut mungkin juga merupakan toko mainan terbesar di dunia. Ada blok khusus mainan elektronik, ada blok khusus boneka, mainan plastik, bahkan ada toko khusus yang hanya menjual KARET GELANG. Jangan bayangkan karet gelang hias untuk rambut, tapi karet yang dipakai buat bungkus nasi warung-warung.

Di dalamnya, ada sejumlah toko yang menjual khusus berbagai bentuk Sinterklas. Ada yang ukuran manusia normal dan bisa bergoyang, boneka-boneka kecil. Ada pula toko yang menjual khusus topeng seram untuk kebutuhan Halloween.

Kalau bawa anak kecil ke Blok A pusat grosir Yiwu, hati-hati. Ada begitu banyak toko mainan di situ, anak Anda mungkin terus merengek tak mau pulang selama sebulan!

Mengunjungi Pusat Grosir tanpa Ujung di Yiwu, Tiongkok

Kancing baju yang Anda pakai. Ritsleting pada celana atau koper. Karet gelang pembungkus makanan. Korek api. Tas dan dompet wanita. Bola basket hingga kelereng. Kacamata murah. Gantungan kunci. Miniatur plastik David Beckham. Pulpen. Dasi. Lampu rumah. Aneka mainan. Juga besi pengait pada (maaf) bra wanita.

Kalau semua itu datang dari Tiongkok, atau bertulisan Made in China, besar kemungkinan dibuat di Provinsi Zhejiang. Didapatkannya dari Yiwu (baca: I-U), sebuah kota sekitar 100 km di selatan Hangzhou. Semua barang ada di sana harganya luar biasa murah. Mall di sana lebih besar dari yang terbesar besar di Indonesia :)


Mall itu berisi lebih dari 30 ribu toko. Jadi, kalau ingin mengunjungi semua toko yang ada di dalamnya satu per satu, masing-masing satu menit, sehari delapan jam, kita bakal membutuhkan waktu minimal dua bulan untuk “menamatkan” mall tersebut.

Ini Tiongkok. Segala kemampuan yang Anda dapatkan selama sekolah dan kuliah mungkin tidak ada gunanya. Lupakan bahasa Inggris, lupakan alfabet, halo bahasa ikan dan isyarat.

Ke Yiwu tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan, hanya 119 yuan atau sekitar Rp 150 ribu per orang bisa pergi secara mewah dan tanpa banyak memakan waktu.

Anda akan merasakan hebatnya revolusi kereta api yang sedang berlangsung di Tiongkok. Stasiun kereta api itu supermewah. Terbungkus kaca di mana-mana serta travelator dan eskalator di mana-mana. Megah dan mewah meski masih terdengar “huek, cuh!” beberapa kali di beberapa sudut.

Bandara Shanghai jelas kalah, Bandara Beijing jelas kalah, kebanyakan bandara top di mana-mana kalah megah.

Dengan 119 yuan per orang, kita bisa naik CRH (China Railway High-speed). Sesuai namanya, itu kereta kecepatan tinggi. Dalam waktu 2 jam dan 15 menit, dengan kecepatan mencapai 203 km/jam, kita bisa mencapai Yiwu dari Shanghai. Sehari ada beberapa kali keberangkatan, pagi hingga sore.

Waktu itu kami memilih kereta pukul 07.25. Jadwal sampai di Yiwu pukul 09.40. Kereta itu berhenti tiga kali sebelum sampai Yiwu, salah satu di antaranya di Hangzhou.

Naik CRH itu yang dahsyat bukan kecepatannya, tapi kemewahan di dalamnya. Tempat duduknya seperti naik penerbangan internasional kelas economy deluxe. Joknya bak di pesawat, bisa dimundurkan dengan meja lipat di depan. Ada juga set kursi yang berhadap-hadapan dengan meja di tengah. Layar televisi ada di dalam setiap gerbong. “Pramugari” berdandan begitu rapi dengan blazer dan topi.

Bawa laptop, jangan takut kehabisan baterai. Ada “colokan” listrik di sisi setiap kursi. Kalau lapar, ada gerbong restoran yang begitu mewah, menyediakan aneka makanan dan minuman. Dengan harga yang normal, bukan harga luar angkasa seperti di kebanyakan bandara Indonesia. Toilet? Bagi yang trauma dengan kondisi toilet di Tiongkok, jangan khawatir. Bersih seperti di pesawat.

Di Yiwu mendarat. Dari sana, Anda bisa langsung naik bus nomor 801 menuju The China Yiwu International Trade City, mall raksasa yang dimaksud itu. Biaya naik bus hanya 1 yuan (Rp 1.250) per orang. Begitu sampai di mal tersebut, bus itu berhenti tiga kali. Di depan, tengah, dan belakang.

Kami memutuskan turun di ujung paling belakang. Mal itu terdiri atas dua bangunan superpanjang. Bangunan pertama blok A sampai E, bangunan kedua F sampai H.

Terus terang, kami tidak masuk dari pintu paling ujung, jung, jung, tapi cukup di ujung. Masih di blok H, tapi di pintu nomor 67 (ada sekitar 70 pintu masuk).

Masuk ke dalam. Suasana tidak ramai seperti kebanyakan mall dan pusat grosir. Malah tergolong lengang. Di blok H itu, di luar ada petunjuk. Lantai satu untuk kacamata, lantai dua sports goods, lantai tiga stationery, dan lantai empat kosmetik.

Baca bagian kedua disini

Peluang Bisnis Jaket Distro

Jaket distro banyak disukai kalangan anak muda. Desain yang menarik dengan corak warna yang atraktif dan fashionable membuatnya bisa dipakai kapan saja. Jaket ini menjadi tren ketika figur publik, misalnya penyanyi atau personel band mengenakannya. Anak muda pun cukup tanggap dengan pergeseran fashion dan jaket distro.

Sebenarnya jaket distro berasal dari anak muda yang ingin keluar dari alur main distribution, seperti di gerai-gerai besar di mall. Mereka ingin karya-karyanya yang dibuat dengan segala idealisme mereka dijual sendiri secara self distribution, dengan memanfaatkan pertemanan atau kerja sama dengan sistem konsinyasi dengan teman yang memiliki toko baju. Toko yang menjual baju-baju hasil karya sendiri ini lebih tenar dinamai distro store.


Peluang Bisnis Jaket Distro

Fenomena baju distro dan bisnisnya juga menjadi indikasi positif bagi pertumbuhan bisnis mikro di Indonesia. Apalagi sebagian besar yang menjalankan usaha produksi ini lebih banyak didominasi anak muda. Idealisme disalurkan dalam karya fashion yang memilik nilai ekonomis tinggi.

Usaha bidang fashion seperti ini adalah bisnis abadi. Sebab, bisnis ini didasari oleh kebutuhan utama manusia, yakni sandang. Pada prinsipnya usaha yang berdasarkan pada kebutuhan utama pastinya kalau dijalankan secara sungguh-sungguh akan menghasilkan manfaat yang luar biasa.

Pangsa pasar utama jaket distro adalah anak muda, dengan alasan kuat bahwa anak muda memiliki selera fashion yang bagus dan pasar yang mudah digarap karena mereka memiliki daya beli yang kuat. Anak muda menjadi pelanggan fashion yang loyal. Jika ada fashion yang sedang ngetren pasti cepat ditirunya.

Ketika ada tren jaket distro di kalangan anak muda, di situlah peluang bisnis bisa digarap secara maksimal. Malah sekarang ini tren fashion di kalangan pecinta distro diciptakan sesuai dengan keinginian pemilik garmen dengan desain sendiri. Cara ini sah-sah saja dilakukan untuk menciptakan trend setter seperti jaket distro.
Baca Juga : Pasar Andir, Pusat Grosir Baju Pedagang Online

Desain Sendiri Jaket Distro

Jaket distro merupakan sebuah karya fashion yang diciptakan secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pemodal besar dan tidak mengikuti mainstream trend yang ada. Berbeda dengan jaket umumnya yang dijual di departement store dan toko baju. Desain karakter jaket distro lebih atraktif dalam corak. Ketika membuat sebuah jaket, materialnya pun bermacam-macam dan dipadukan agar menghasilkan desain baru yang berbeda dengan yang lain.

Produsen clothing indie rata-rata memiliki divisi desain sendiri. Divisi ini bertugas mendesain baju-baju dan jaket secara eksklusif yang diproduksi secara terbatas alias limited edition. Itulah salah satu karakter produk distro termasuk jaket, yakni desain eksklusif dan produksinya yang terbatas sehingga ketika konsumen membelinya hampir tak ada yang mengembarinya.

Proses desain jaket distro tak sembarangan, harus melewati tahap study literature. Tim desainer harus membaca majalah fashion dan mencari material yang cocok untuk desain jaketnya. Mereka serius mencari desain baju yang cocok untuk konsumsi anak muda yang notabene ada pangsa pasarnya.

Di tahap ini tim desainer dituntut kreativitasnya untuk mencari kreasi baru yang segar dan disukai anak muda tentunya. Setiap tiga bulan sekali baju-baju model baru 'dilempar' ke konsumen, tujuannya untuk menarik perhatian pasar dan memancing pelanggan untuk belanja.

Bagaimana dengan produk lama? Produk lama 'dibuang' ke keranjang diskon atau dimasukkan ke dalam program pekan clearance sale atau pekan obral. Semua ada penggemarnya masing-masing. Itulah salah satu trik menjaga pasar agar tetap loyal memakai produk sebuah merek baju distro termasuk juga jaketnya.
Baca Juga : Pasar Grosir Bandung Yang Wajib Anda Kunjungi

Mencari Rekanan Kerja

Dalam bisnis, aksi meniru itu halal hukumnya asalkan yang ditiru bukan produknya, melainkan sistemnya. Bagi Anda yang masih dalam taraf pemula menjalankan bisnis distro, dan ingin memproduksi sendiri jaket distronya, mudah saja. Tirulah produsen baju dari major label yang dalam proses produksinya mereka tidak memiliki divisi garmen sendiri, urusan produksi diserahkan kepada perusahaan lain atau istilahnya outsourching.

Jadi, pemilik major label hanya menyerahkan desain baju dengan spesifikasi bahan serta ukuran dan jumlah ordernya saja kepada perusahaan garmen lainnya. Major label tidak mau pusing-pusing mendirikan pabrik garmen besar dan sibuk menggaji ribuan buruh pabrik.

Anda pun bisa meniru konsep major label untuk mengaplikasikan desain jaket distro Anda. Caranya, carilah penjahit spesialis jaket yang mau menerima pesanan dari luar. Jika Anda merasa cocok, coba pesan dengan desain jaket versi distro yang sudah Anda buat sendiri.

Konsep produksi secara outsourching merupakan cara yang paling mudah dilakukan bagi mereka yang baru menjalankan bisnisnya dengan modal yang sedikit. Namun, ketika usaha distro Anda sudah maju dan mampu menggaji pegawai lebih banyak lagi, sebaiknya And membuka lapangan kerja baru untuk mengisi divisi produksi.

Untuk mendapatkan tim produksi yang andal, carilah orang-orang yang memiliki keterampilan khusus menjahit jaket, bisa menyablon, dan melakukan pengemasan atau pengepakan. Keuntungan memiliki divisi produksi garmen sendiri, antara lain adalah kualitas produk bisa dikontrol. Selain itu, problem produksi pun bisa langsung diketahui dan segara dicari solusinya.
Baca Juga : Cara Memulai Bisnis Distro Untuk Pemula Dengan Modal Kecil

Membuat Jaringan Distribusi

Tahapan pascaproduksi adalah distribusi produk ke retailer. Semua pebisnis impiannya sama, yakni produknya laku dan dikenal banyak orang. Salah satu cara memperkenalkan produknya adalah memperluas jaringan distribusi kepada retailer.

Konsep distro adalah memproduksi dan menjual ke toko-toko independen atau komunitas secara eksklusif. Demikian juga produsen baju distro lebih menyukai mendistribusikannya dengan memanfaatkan akses pertemanan.

Cara mudah mendistribusikan produk distro adalah dengan menitipkannya di toko-toko secara menyebar. Bahkan, ada produsen baju distro justru tak memiliki official store sendiri. Mereka membangun jaringan distributornya sendiri dengan kesepakatan harga kulakan dengan harga jual yang sudah ditentukan.

Menjadi Sponsor Berbagai Acara

Salah satu cara mempromosikan sebuah label fashion adalah berpartisipasi aktif mengikut acara-acara yang disukai calon konsumen, misalnya mendukung acara konser musik, surf tournament, skateboard, dan lain sebagainya. Pokoknya, olah raga ekstrem pasti peminatnya anak muda semua.

Selain itu, berpromosi juga dapat dilakukan secara aktif dengan menjadi sponsor bagi atlet atau artis. Bentuk sponsorshipnya adalah membiaya kegiatan mereka dengan imbal baliknya sang mereka harus memakai produk dari Anda dalam setiap kegiatan mereka.

Produk yang sukses biasanya ditunjang oleh tingkat promosinya. Prinsip promosi adalah saling memengaruhi. Oleh karena itu, carilah orang berpengaruh terhadap orang banyak. Itulah mengapa figur publik, seperti atlet olah raga ekstrem, artis, dan musisi banyak didekati oleh berbagai produsen. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan pengaruh mereka guna membantu memperkenalkan produk milik produsen.

Banyak sekali artis maupun atlet olah raga ekstrem yang menjalin kontrak sponsorship dengan produsen baju berskala internasional. Anda pun bisa melakukan hal demikian semata-mata untuk iklan. Sebab, iklan merupakan investasi jangka panjang.

Manfaat iklan memang tak dirasakaan seketika. Iklan yang gencar manfaatnya dapat dirasakan di kemudian hari. Jadi, jangan pelit menyisihkan anggaran keuangan perusahaan untuk kegiatan promosi, baik itu dalam bentuk menjual produk maupun sponsorship.

Direct Selling vs Penjualan Online

Direct selling atau penjualan langsung merupakan cara konvensional yang banyak dipakai oleh cloth store. Kelebihannya adalah konsumen dan penjual bertemu langsung dan saling berinteraksi. Kemauan konsumen bisa langsung diketahui oleh produsen. Omzet penjualan produk pun bisa diusahakan sesuai dengan target.

Ada alternatif marketing yang bisa dicoba untuk menjual produk, yakni penjualan secara online. Cara ini bermanfaat membuat pasar baru melalui dunia maya. Kelebihan penjualan online adalah pasarnya tak terbatas, dan bujet promosinya pun relatif terjangkau. Anda tinggal membuat situs shopping chart dan menjalankannya sendiri.

Kelebihan shopping cart adalah konsumen tak usah repot-repot datang ke distro. Mereka tinggal membuka web komersial milik Anda dan memilih produk yang disukai, pembayaran secara transfer dapat dilakukan setelah diverifikasi. Selanjutnya tugas Anda adalah mengirim barang pesanan ke alamat yang tertera pada blangko online Anda.

5 Tempat Pusat Kain Murah di Jakarta

Kelima tempat di bawah ini bisa Anda kunjungi jika ingin berbelanja berbagai macam bahan kain di Jakarta, baik untuk dijual maupun dipakai sendiri.

Mungkin sebagian dari Anda sudah familiar dengan tempat belanja kain di Jakarta tersebut, namun yang pasti harganya jelas bersaing bila Anda punya kemampuan menawarnya dengan tepat.

Aneka jenis bahan mulai dari katun, sifon, tule, sutra, wol, linen, shantung maupun bahan brokat jadi bisa Anda temukan disini.

Tingkatan harganya pun cukup bervariasi sesuai kualitasnya, apalagi jika Anda melakukan pembelian secara partai besar, pasti biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih murah.


1. Pasar Tanah Abang

Ingin mencari kain dan baju dengan harga murah? Datang saja ke Blok A pasar grosir Tanah Abang yang merupakan sentra pusat grosir terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Berlokasi di Jakarta Pusat, Pasar Tanah Abang menjual produk garmen dan tekstil mulai dari kain sutra, brokat, tule, batik, tenun dan masih banyak lagi.

2. Thamrin City

Sebenarnya sebagian produk kain yang ada di Thamrin City didapatkan dari Tanah Abang, makanya Anda bisa menemukan sejumlah produk kain atau baju yang sama persis namun dengan harga yang berbeda.

Thamrin City memiliki sejumlah pedagang kain yang berasal dari penjuru daerah di Indonesia, seperti Pekalongan, Cirebon, Semarang, Surabaya, Jogjakarta, Padang dan lainnya. Tak heran, mukena bordir padang atau batik khas Pekalongan dan Solo bisa Anda temukan juga di kios-kios Thamrin City.

3. Pasar Cipadu

Pasar yang terdapat di Kelurahan Cipadu, Kreo, Tangerang, ini adalah surganya berbagai macam produk kain, sprei, bed cover, selimut, mukena dan keperluan aksesori rumah tangga semisal sarung bantal, guling, gorden, dan karpet.

Kebanyakan penjual di pasar Cipadu adalah tangan pertama sehingga Anda bisa mendapatkan harga yang terbilang murah dan terjangkau asalkan mampu menawarnya.

Selain itu, sebagian besar penjual kain disana adalah industri rumahan berskala kecil maupun sedang. Sehingga kesempatan membeli kain atau bahan dengan harga ramah kantong sangat mungkin terjadi.

4. Pusat Grosir Cililitan

Pusat Grosir Cililitan atau yang biasa disingkat PGC tersebut adalah tempat belanja yang cukup populer di Jakarta Timur. PGC terkenal murah dan lengkap dan terletak di samping terminal Cililitan. Memiliki 10 lantai, PGC menjual berbagai macam bahan dan kain serta kebutuhan semisal gadget, aksesori, suvenir pernikagan dan lainnya.

5. Pasar Mayestik

Terletak di jalan Tebah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pasar Mayestik menjadi salah satu destinasi masyarakat ketika ingin berbelanja kain.

Meski banyak orang mengatakan jika harga kain di pasar Mayestik lebih mahal ketimbang di tempat lainnya. Namun kualitas jenis bahan kain seperti brokat maupun sutra dari pasar Mayestik bisa dikatakan tak kalah bersaing.

Baca Juga :

Pasar Kembang Cikini, Pusat Parcel di Jakarta

Memberikan parcel atau bingkisan kepada sanak keluarga, rekan kerja dan kerabat pada saat Lebaran atau natal, sudah menjadi tradisi di masyarakat kita.


Nah, jika anda berada di Jakarta dan berencana membeli parcel, datang saja ke Pasar Kembang Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Di pasar ini ada puluhan pedagang yang menjajakkan aneka ragam bentuk parcel.

Kisaran harga parcel, dibanderol mulai Rp 100 ribu hingga Rp 1 jutaan rupiah, tergantung jenis parcel itu sendiri. Selain makanan ada juga parcel yang isinya berupa barang.

Parcel yang umum dan murah meriah adalah parcel makanan dibuat berdasarkan tingkat ukuran besar atau kecil. Biasanya parcel jenis ini berisi antara lain snack baik dalam kardus maupun kalengan, seperti cokelat, sirup, selai, minuman bersodan, permen, dan jenis makanan ringan lainnya.

Ada juga parcel barang yang berisikan barang pecah, seperti toples kue, teko minuman, mangkuk, cangkir, sendok, garpu, dan lain-lain. Tentunya harga parcel barang harganya lebih mahal ketimbang parcel snack yang mencapai harga Rp 1 jutaan.
Baca Juga : Bisnis Parcel Paket Lebaran Yang Menggiurkan
Untuk parcel berbahan keramik, harganya bisa melebihi kisaran Rp 1 juta dan selalu menjadi incaran pihak perusahaan-perusahaan. Para pedagang parcel ini mulai membuka lapaknya seminggu sebelum bulan puasa. Mereka berjualan selama 24 jam di area Pasar Kembang Cikini.

Masa jualan pedagang musiman ini berakhir hingga dua hari sebelum lebaran. Para pedagang parcel biasanya menggantikan lapak dagangannya dengan karangan bunga.

Bisnis Toko Kecantikan Online Semakin Menggiurkan

Dengan adanya internet, keinginan orang membuka lapak untuk menjajakan dagangan bisa terfasilitasi dengan mudah. Tidak hanya menawarkan produk-produk semacam elektronik, sepatu, produk pakaian, tas, kini produk kecantikan semacam bulu mata dan pensil alis pun dengan mudah bisa di jual online.

Penjual bulu mata atau pensil alis pun makin leluasa dengan memajang dagangan di media online. Sebab dengan media online, promosi menjadi lebih mudah.


Penjual cukup membuat tutorial cara pemakaian kepada si pembeli. Pembeli dengan sendirinya akan mengerti kegunaan dan pemakaiannya.

Si pembeli bisa melihat langsung cara cara pemakaian produk melalui video atau gambar tutorial tersebut. Bila tak jadi beli, dia tak akan merasa malu. Namun, bila tertarik ia bisa langsung mengontak si penjual.

Tren-tren makeup dan berias diri memang makin intens dua tahun terakhir. Mulai tren menghias kuku, membentuk alis, sampai pamer bibir seksi nan padat dengan matte lipstick.

Tren itu makin terbentuk dengan ramainya toko-toko kosmetik online yang menyajikan beragam tutorial merias diri. Alhasil, mereka yang ingin belajar mekap bisa belajar dari tutorial ini.

Seperti salah satu pemilik toko online kosmetik online, yang awalnya hanya sekedar iseng saja. Awalnya dia hanya memajang foto koleksi make up pribadinya di instagram. Tak disangka, produk kecantikan yang dia gunakan mendapat respon dari rekan-rekannya. Banyak dari mereka yang tertarik untuk memiliki.
Baca Juga : Modal Awal Rp 500 Ribu, Kini Laba Bersih Rp 8 Juta per Bulan Dari Bisnis Kosmetik Online
Dan saat ini dia mampu menjual 520 item sampai 2.600 item produk kecantikan per bulan. Harga produk kecantikan yang ditawarkan mulai Rp 50.000 per item sampai Rp 700.000 per item.

Berbisnis lewat online itu jauh lebih menyenangkan ketimbang kita duduk di toko. Kita tidak harus serta merta berinteraksi secara tatap muka dengan konsumen. Biaya dan tenaga yang dikeluarkan juga tidak banyak.

Karena alasan itulah, sekalipun omzet sudah besar, dia enggan membuka toko konvensional. Menurutnya, membuka toko offline membutuhkan investasi yang nilainya jauh lebih besar. Penjualan dirasa akan sulit karena belum tentu semua konsumen bisa menjangkau toko offline.
Baca Juga : Tempat Kulakan Kosmetik Murah di Jakarta
Selain itu, penjual yang menggunakan toko konvensional harus memikirkan display barang. Sementara toko online, sudah tentu hanya membutuhkan keahlian membuat foto yang menarik untuk dipajang di sosmed. Sekalipun baru dua tahun berbisnis dan melalui akun Instagram saja, saat ini dia sudah mampu menjual 450 item sampai 600 item produk perawatan tubuh. Lumayan, kan?

Siapa mau mengikuti jejak mereka?

Berburu Sepatu dan Tas Kulit di Manding

Kalau Jawa Timur terdapat Tanggulangin dan di Jawa Barat ada Cibaduyut sebagai sentra industri kulit, Yogyakarta juga memiliki sentra industri kulit, yaitu Manding.

Berada di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Manding Sabdodadi, Bantul, kawasan ini telah dikenal sebagai penghasil kerajinan kulit sejak tahun 1957. Beragam kerajinan mulai dari dompet, tas, sepatu, sandal, jaket, dapat anda temukan di sini.


Desa Wisata Manding, saat ini terdapat sekitar 42 rumah rumah produksi, dan 48 showroom penjualan kerajinan kulit dan semua melayani pembelian dalam skala grosir maupun eceran. Showroom tersebut berjajar rapi sepanjang jalan di desa Manding dengan mudah akan kita temukan berbagai macam kerajinan yang terpajang apik di setiap etalase toko.

Mulai dari sepatu, tas, sendal, jaket, ikat pinggang, topi, dompet, serta berbagai aksesoris yang terbuat dari kulit seperti, gantungan kunci, gelang, kalung dan pigura.

Model serta bentuk juga mempengaruhi harga, semisal untuk produk berbahan dasar murni kulit seperti jaket kulit antara Rp. 500 ribu hingga Rp1,5 juta. Sepatu mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 1 juta, tas mulai Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta. Berbagai macam dompet kulit mulai dari Rp 50-250 ribu.

Produk-produk yang lebih murah juga tersedia, namun tentu dengan komposisi bahan kulit dan sintetis. Misalnya gantungan kunci mulai dari Rp 5000, sandal mulai Rp 35.000, tas mulai dari Rp. 50.000, serta ikat pinggang mulai Rp 10.000.

Sedang untuk rumah produksi yang berjumlah 42, letaknya berada di tengah permukiman. Saat ini, selain memproduksi barang-barang dari kulit, masyarakat Manding juga membuat barang kerajinan dari eceng gondok, pandan, serat alam, dan bahan sintetis.

Anda bahkan bisa langsung balajar membuat barang kerajinan, seperti dompet, tas, alas sepatu, dan nanti hasil karya mereka bisa dibawa pulang. Awal mula Manding bisa menjadi pusat kerajinan kulit terbesar di Yogyakarta adalah dari tiga orang yang belajar membuat dan memperbaiki pelana kuda di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.

Saat itu pada tahun 1947, tiga pemuda kampung Manding belajar mengolah kulit disana. Selain belajar memperbaiki membuat dan pelana kuda, ketiga orang tersebut belajar secara otodidak bagaimana membuat kerajian lain. Awal mula yang dibuat adalah ikat pinggang warok yang berukuran besar. Setelah belajar kurang lebih selama 10 tahun, akhirnya mereka pulang dan mulai membuka usaha di rumah.

Saat ini kerajinan kulit Manding tidak hanya dipasarkan di desa tersebut tetapi juga dipasarkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, bahkan banyak juga yang dikirim ke luar negeri.

Jika teman-teman pembaca blog Grosir Kulakan ingin belanja ke Manding, akses menuju Manding sangat mudah. Bila dari arah kota Jogja silahkan kearah selatan mengikuti Jalan Parangtritis. Sesampainya di kilometer 11 akan ada perempatan lampu merah yang disebelah kanannya terdapat gapura besar bertuliskan sentra industri kerajinan kulit Manding.


Perjalanan kesana bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari kota Jogja, melalui terminal Giwangan carilah bus kecil jurusan jogja-parangtritis, kira-kira ongkos sekali jalan Rp 5000, atau bisa dengan menggunakan taksi, tentu saja agak sedikit mahal kira-kira Rp 50.000 dari pusat kota jogja.

Menggunakan kendaraan pribadi akan lebih leluasa mengatur waktu, tidak terikat jam angkutan kendaraan yang ada.