BISNIS THRIFTING Di dalam bisnis pakaian bekas ini kita harus punya tekad yang kuat karena saingannya sangat ketat. Pengen tahu bagaimana cara memulainya?
Kali ini blog grosir kulakan mau sharing-sharing sedikit tentang awal mula bisnis thrifting dari salah seorang supplier thrift shop branded yang namanya tidak mau di publikasikan.
Cara Memulai Bisnis Thrifting
Jadi bisnis baju thrifting itu memang susah-susah gampang yah terutama buat yang baru mau terjun di dunia bisnis thrifting ini. Karena apa? Kita harus belajar tentang brand, menentukan harga, pesaing-pesaing juga kita masih pengen tahu nih mereka jual apa, bagaimana cara menjualnya.
Makanya ketika kamu yang mau terjun di dunia bisnis sangat penting untuk menganalisa pasar. Menganalisa market siapa aja nih dan bagaimana cara memulainya. Dan tentunya menganalisa pasar ini tidak hanya bermanfaat untuk di dunia usaha thrift shop saja yah tapi juga bisa diaplikasikan ke bisnis-bisnis lain selain thrifting.
Misalnya kamu mau bisnis distro, bisnis tentang sepatu, fashion dan yang lain-lain juga tentunya penting banget menganalisa pasar. Menganalisa pasar itu sangat gampang banget yah kita langsung saja search di Google tentang thrifting nanti akan muncul berbagai informasi tentang dunia thrifting jenis produk apa aja yang dijual di thrifting dan juga bagaimana menjualnya sudah lengkap di Google.
Jadi gampang banget ketika kita akan memulai bisnis kita harus tahu dulu nih pasarnya seperti apa, marketnya seperti apa, pesaingnya juga seperti apa.
Selain Google, yang paling penting adalah kita langsung cek aja di Instagram bisa main hastag (#) yah. Apa hastagnya? #thrifting bisa nanti akan muncul tuh informasi tentang thrifting produk-produk yang lagi hype nih di dunia thrifting apa.
Kayak tahun sekarang nih lagi hype banget tentang Nascar yang vintage atau varsity lagi rame tuh. Jadi buat sobat yang baru mau mulai bisnis bisa menjadi referensi apa yang lagi laris.
Dan selain itu juga kita bisa lihat nih siapa aja pesaing kita jadi kita bisa mempelajari teknik-teknik yang dilakukan oleh pesaing-pesaing kita teknik pemasarannya, teknik photographynya, teknik cara menjualnya, harganya, hastag yang dipakainya dan segala macam itu juga penting.
Jadi yang penting adalah kita menganalisa pasar dan tahu kondisi pasar di dunia thrifting itu. Sangat penting nih kita tahu pesaing kita bukan untuk menjadi musuh yah tapi untuk sukses bersama. Kok bisa?
Ya tentunya semakin ramai pesaing kita berarti pasarnya semakin ramai juga dan semakin banyak orang-orang yang mengenal dunia thrifting. Pasarnya juga berarti semakin banyak peluang kita menjual juga semakin banyak.
Dan tentunya ini penting menganalisa pasar, tidak hanya dilakukan ketika awal bisnis ini juga terus dilakukan ketika bisnis berjalan untuk mendevelop (mengembangkan) produk dan juga brand kita yah. Dengan menganalisa pasar kita bisa mengurangi resiko kerugian yang akan kita dapatkan juga bisa meningkatkan keuntungan yang kita dapatkan.
Jadi ketika kita menganalisa pasar nih tidak hanya melihat pesaing-pesaing kita kita bisa melihat bagaimana pesaing kita cara menjualnya, bagaimana pesaing kita membuat produknya diposting di Instagram, sebagus apa & bagaimana cara memotretnya, bagaimana cara menulis deskripsinya dan segala macam.
Juga apakah dia jualannya via IG Live, apa jualannya via Facebook, apa jualanya via Shopee Live dan segala macamnya kita lihat pasarnya, bagaimana pesaingnya lagi rame, lagi trending nih produknya apa dan segala macam.
Jadi buat kamu yang baru mau mulai bisnis thrifting shop harus dan wajib nih menganalisa pasar itu yang paling penting. Tentunya analisa pasar ini tidak hanya berlaku di dunia thrifting tetapi bisa diaplikasikan ke berbagai bisnis yang lain.
Nah setelah kita tahu nih yang trending lagi apa buat kita nih yang mau mulai bisnis thrifting enaknya sih kita jualan yang paling banyak diminati orang karena apa?
Karena ketika produk kita banyak diminati orang itu cepat banget lakunya minimalnya dalam seminggu ketika kita mulai ada satu sales (penjualan) satu produk yang keluar, yang kejual gitu.
Karena penting banget nih ketika mulai bisnis ada satu orang yang beli itu kayak gimana yah semangat gitu ya jadinya. Jadi gak hanya jualan gitu kan sebulan jualan gak ada yang beli itu rasa down sendiri.
Jadi ketika kita mulai bisnis dengan produk yang banyak diminati tentunya cepat banget muternya atau cepat banget ada orang yang beli itu juga membuat semangat kita jadi lebih semangat untuk berbisnis. Jadi kita langsung search aja yang kira-kira diminati banyak orang.
Misalkan yang cewek tuh yang lagi rame itu crewneck tangan balon misalnya jadi kita mulai jualan crewneck cewek tangan balon. Insya Allah ketika kita memulainya dengan banyak diminati cepat juga keluar produknya maksudnya kejual gitu yah, keluar itu kejual produknya.
Selain produk-produk yang banyak diminati kita juga bisa menjual produk-produk yang bermerk nih. Jadi kamu tinggal menjual produk-produk seperti Nike, Adidas, Thrasher, atau Supreme yang tentunya orang lain sudah kenal gitu yah sudah akrab dengan kata-kata atau brand tersebut. Jadi tidak usah banyak promosi lebih gede karena brand tersebut sudah banyak terkenal dan terbukti kualitasnya.
Tapi perbandingannya gini nih, ketika kita memulai dengan produk yang bermerek nah kita juga mengeluarkan budget juga agak lebih tinggi nih ya dengan ya untungnya juga lumayan juga dibandingkan dengan produk-produk yang fashion tidak terlalu terkenal.
Kita mengeluarkan budget ya sedikit aja tapi untungnya lumayan gede, tinggal dipilih aja tuh mau mulai dengan bisnis dengan produk yang bermerek atau yang emang banyak diminati tapi harganya sedikit tapi cuannya lumayan gede tinggal dipilih aja gimana selere gitu.
Baik produk yang bermerek atau yang banyak diminati tentunya punya pasar masing-masing ya orangnya seperti apa yang membeli produk tersebut cewek atau cowok, usianya berapa dan itu sangat penting nih buat kita untuk membuat target pasar kita nih nanti di Instagram atau di marketplace lain.
Ketika kita sudah memilih produk apa aja yang akan kita jual, kita langsung memilih target pasar nih apakah produk tersebut dijualnya ke cewek apa cowok ke usianya yang berapa tahun misalkan 25 atau sampai 40 tahun atau 30 tahun ke atas dan segala macamnya.
Atau misalkan ini ke anak muda nih yang hypebeast atau ke anak skateboard nih jadi kita sudah menentukan target pasar yang akan kita bidik gitu ya ketika memulai bisnis thrifting ini tidak ngeblank banget ini saya jualan kemana jadi saya tahu nih ini produknya saya jual kesini, jual kesini, jual kesini jadi enak gitu ketika mulai langsung kita targetkan ke orang-orang tersebut.
Jadi target pasarnya pun sudah jelas biar tidak ngeblank banget kalau sudah lengkap nih kita sudah tahu kondisi pasar produk apa yang sudah dijual dan kemana akan ngejualnya coba pikirkan kira-kira nama brand yang akan kita buat namanya apa dan tentunya nama brandnya harus sesuai dengan produk yang kita jual dan tentunya harus “loe banget” lah istilahnya.
Yah produknya yang ini nama brandnya nih gue banget lah gitu yah. Kayak banyak banget nama brand-brand unik tentunya dan yang melekat banget di dunia thrifting ini seperti @xstyle.id, @bi9boss, @selectthrift dan segala macam tentunya simple-simple dan unik gitu didengarnya kita memilih brand yang unik yah beda dari yang lain karena beda itu sangat penting yah kata Pandji Pragiwaksono tuh "Sedikit lebih beda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik".
Nah saya ulangi nih kata Pandji Pragiwaksono, standup comedian "Sedikit lebih beda itu lebih baik dari sedikit lebih baik". Apalagi kalau kita udah sedikit lebih beda ditambah sedikit lebih baik wah itu tambah bagus banget yah jadi coba pikirkan nama brand toko atau nama brand bisnis kita yang ya uniklah.
Ya kayak misalkan Nike itukan gampang disebut yah saya kasih contoh nih misalkan brandnya TRIP THRIFT wah itu kan kayak perjalanan untuk ngethrift atau Drive Thrift gak tahu nih udah ada apa belum dan tentunya penting buat ngecek nama toko ini yang kita buat ini sudah ada belum nih di instagram atau di ecommerce lain di Tokopedia atau di shopee.
Selain nama brand, logo brand juga harus sama uniknya nih jadi ketika kita punya nama brand logonya juga harus nyentrik yah harus eye-cathcing jadi ketika ada orang melihat pun jadi harus langsung inget.
Kayak Nike kan simple kan cuman ceklis doang oh ini brand Nike atau X doang oh ini Off-White atau segitiga doang oh ini Palace dan yah kayak gitu gitu jadi memulai logo itu penting juga yah harus yah senyentrik-nyentrik mungkin lah biar orang tahu nih logo-logo punya brand kita gitu.
Nah ketika kita sudah punya nama brand, logo brand, produk apa yang mau dijual, kemana kita ngejualnya yuk kita mulai thrifting di thrift shop - thriftshop yang terpercaya tentunya yah kita mulai beli satuan dulu nih misalnya kita mau beli crewneck seperti apa, crewneck buat cewek yang gambar kartun misalkan yang Snoopy atau Peanuts.
Nah khusus Peanuts aja nih yah target pasarnya juga ke cewek, yang anak muda, yang suka kartun jadi enak gitu ngejualnya kita cari produk-produk di thrift shop yang ngejual Peanuts atau Snoopy kita kumpulin lalu kita jual ke orang-orang yang juga senang Snoopy.
Jadi belinya gampang, nyarinya gampang dan ngejualnya juga gampang gitu. Lebih tertarget gitu kan jadi sudah punya semuanya tinggal dipraktekin nih yuk kita coba mulai beli satu dua produk, tiga produk mulai dari kaosnya, crewnecknya hoodienya segala macem, dimulai aja!
Setelah misalkan eh nih sudah mulai cuan nih udah mulai untung gitu kan coba beli paketan yah belinya sepuluh piece, dua puluh piece jadi gak langsung beli banyak beli dikit-dikit aja nah baru nih kalau sudah mulai gede yah followersnya sudah banyak marketnya sudah terbentuk gitu kan tokonya sudah mulai terkenal baru berani bongkar bal.
Awal mula beli itu jangan langsung bongkar bal karena bongkar ball itu gak tertarget. Kalau bal itu kan isinya macem-macem yah ada mulai dari yang brandnya reject, ada yang juga yang fashion aja brandnya malah sedikit gitu kan.
Jadi brandnya pun belum tentu kita bisa ngejual yang branded, ini ya salah satu resiko juga yang kita terima ketika kita bongkar ball. Untuk mengurangi resiko itu makanya ada analis pasar di awal dan harus tertarget juga pasarnya.
Kalau bongkar bal kan tentu banyak banget barang-barang fashion dan rejectnya apakah kamu sudah siap dengan produk-produk rejectnya mau kemanain? Atau barang-barang fashionnya mau kemanain?
Ketika misalkan bongkar hoodie atau crewneck yang isinya cuman 200 pieces lalu yang brandednya cuman beberapa pieces misalkan paling banyak misalkan 20 lah, 25 pieces sisanya 160-an pieces kemanain?
Apakah mau dibuang begitu saja, kan enggak tetap harus ada marketnya gitu kan jadi ketika kita mulai bisnis bagusnya mulailah dari yang kecil-kecil terlebih dahulu, tapi buat kamu yang berani atau nekat ya gak ada salahnya langsung bongkar bal atau emang mau jualan bal juga gapapa.
Setelah kita punya logo brand, nama brand, produknya sudah ada nih, sudah siap jual yang paling penting adalah marketing. Marketingnya ada dua cara yang sudah terkenal yang pertama adalah secara offline dan juga online.
Kalau offline ini agak panjang ceritanya ya karena kita harus punya toko sewa tempat, cetak brosur atau segala macem yang paling murah tentunya adalah dengan online. Nah online ini banyak juga cabangnya kayak marketplace atau segala macem.
Yang paling penting kita harus punya instagram minimalnya kita punya instagram dulu lah, kita harus juga punya tokopedia atau Shopee untuk rekening bersama gitu yah jadi lebih trusted, lebih terpercaya.
BERSAMBUNG...
Tags :
cara aman memulai bisnis pemula thrifting online 2021 modal kecil, peluang bisnis thrifting indonesia, langkah awal buka toko thrifting pakaian bekas, pertama kali bongkar ball hoodie untuk mulai bisnis thriftshop, cara memilih nama & logo brand untuk bisnis thrifting, cara menentukan target pasar dalam memulai bisnis thrifting, peluang bisnis jual beli produk pakaian bekas thrifting cimol gedebage bandung
Artikel Ini Terdiri Dari Beberapa Part :
, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.